15

42 12 0
                                    

Mereka sampai di lapangan,Alan sebenarnya enggan untuk berdekatan dengan keluarganya,tapi mau bagaimana Clarra terus di sana karena ada keluarga nya.

Tiba-tiba Bara datang dengan se ikat bunga mawar merah yang sudah di tata cantik,semua orang-orang yang berada di sekitar Bara memusat padanya,siapa sangka Bara berjalan mendekat ke arah dimana Clarra sedang mengobrol dengan Zahra dan Sarah,Alan melanjutkan ngobrolnya dengan wanita tadi.

"Ra." Clarra menoleh di ikuti Zahra dan juga Sarah yang kaget melihat Bara yang bersuara itu.

"Ya?" Sahut Clarra yang masih kaget dengan Bara yang menghampirinya.

"happy graduation." Bara mencium pipi kiri Clarra,yang di cium hanya diam kaku di tempat,semua mata menatap Clarra iri,Zahra dan Kevin pun kaget berlipat-lipat, begitupun Sarah dan Jordan. Zahra dan Kevin kaget kalau Bara mengenal Clarra dan juga sampai berani melakukan itu di depan umum,bahkan Alan.

Bara memberikan bunga mawar pada Clarra, Clarra menerima nya dengan nyawanya yang belum sepenuhnya terkumpul karena tadi habis pamit karena ulah Bara yang sangat frontal seperti itu.

Alan tidak bisa hanya diam saja di kejauhan menyaksikan itu,Alan berjalan menghampiri Bara dengan emosi yang membara. Alan menarik jas Bara sampai Bara membalik tubuhnya menghadap Alan,semua tegang menunggu apa yang akan Alan lakukan.

"Please lan jangan apa-apain Bara,ini tempat umum dan di depan orang Lo." Batin Clarra yang sudah bawel ketakutan.

Bug...bug

Semua terperangah atas apa yang di lakukan Alan pada Bara,kini Bara tersungkur ke dasar lapangan dengan pinggir bibirnya yang sobek hasil tinjuan Alan yang cukup keras setara dengan emosinya.

"Apa-apaan si Lo?" Clarra mendorong Alan dan membantu Bara berdiri.

"Nggak papa Ra." Bara melepaskan pegangan Clarra yang membantu nya berdiri dan Bara maju mendekati Alan. Clarra di peluk Zahra yang juga khawatir dengan kedua putranya walaupun Bara bukan putra kandung nya,Jordan dan Kevin malah santai mungkin karena mereka juga pernah menjadi remaja laki-laki yang mengalami perkelahian.

"Kenapa?" Tanya Bara yang sebenarnya sudah tahu jawaban Alan,Bara melakukan itu karena rasa tertariknya pada Clarra, mungkin jika rasa itu ada setelah Bara sudah tahu kalau ia adalah kakak laki-laki Alan,Bara mungkin akan melupakan rasa itu,tapi kini tidak begitu,rasa itu ada sebelum dirinya tahu siapa Alan.

"Jangan buat gue makin benci sama Lo?!" Alan yang menatap Bara penuh kemarahan,sangat terlihat jelas,beda dengan Bara yang penuh ketenangan walaupun bibir sudah sobek.

"Gue suka sama Clarra apa gue salah?" Bara yang sangat berani menatap mata yang memerah itu.

"Lo nggak salah,tapi tindakan Lo kurang ajar,Lo sengaja mau cari masalah sama gue?!" Nada bicara Alan sudah tidak normal. Mungkin Alan tidak akan masalah dengan rasa Bara pada Clarra,tapi kini yang jadi masalah adalah Bara mencium pipi Clarra di depannya,Alan terasa di tantang atas perlakuan Bara pada Clarra.

Bug...bug..

Lagi-lagi tinjuan mendarat dan mengenai hidung Bara yang sekarang beredarah,Bara malah tersenyum hingga membuat Alan semakin muak dan kesal. Alan lagi-lagi mau menyerang Bara,tapi. "Alan stop." Suara Clarra yang terdengar bergetar itu membuatnya terhenti. "Ikut gue." Clarra menarik Alan pergi dari lapangan.

SUDDENLY  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang