Clarra sudah sampai di lapangan kampus,tapi di sana sangat sepi tidak ada satupun teman dari tim basket wanita ataupun laki-laki,sudah hampir satu jam setengah Clarra duduk di tribun dengan gelisah. "Ini pada kemana sih? Masa iya batal latihan hari ini tapi nggak ada yang ngasih tau gue. Adam di samper juga nggak ada,gue telfon nggak ada yang aktif." Clarra melempar bola basket ke arah lapangan.
Clarra akhirnya memutuskan untuk bermain basket sendiri, Clarra tetap berfikir positif pada teman-temannya walaupun ia sudah kesal.
Dor
Dor³
Petttt
Petttt
Suara terompet dan balon pecah itu membuat Clarra kaget dan menoleh cepat ke belakangnya yang sudah banyak teman-temannya di sana, mereka tidak dengan seragam basket,tapi mengenakan baju biasa Clarra belum sadar dengan apa yang dilakukan oleh teman-temannya.
"Happy birthday to you, happy birthday, happy birthday, happy birthday to you." Ucap Alan di ikuti teman-teman yang lain. Alan keluar dari kerumunan teman-teman tim basket Clarra membawa kue ulangtahun di tangannya dengan lilin bentuk angka 19.
Dor
Dor³
Ada lagi dari arah teribun dengan spanduk besar di pegang beberapa cowok di atas sana dengan tulisan, 'Happy birthday princess Clarra,we love you.' Clarra menutup mulutnya takjub membaca itu,ia baru ingat kalau hari ini ia ulang tahun. Ia pun sadar kalau di tribun adalah Fero,Ale,Riyan,Deni,dan Nando. Fero berjalan ke arah Clarra juga membawa kue ulangtahun dengan lilin berbentuk panjang kecil-kecil yang berjumlah 19 sampai memenuhi lahan kue itu.
Fero dan Alan berdiri bersebelahan di hadapan Clarra, teman-teman Fero juga bergabung dengan tim basket Clarra di belakang Fero dan Alan. Clarra tidak menyangka jika Alan ada dari antara teman-teman satu ekskul nya karena Alan bukan anak basket.
"Tiup lilinnya,tiup lilinnya, tiup lilinnya sekarang juga, sekarang juga."
Prok
Prok
Tepuk tangan meriah dari semua yang ada di sana memeriahkan suprise itu.
Clarra diam sejenak menatap kue di tangan Alan dan Fero bergantian,ia bingung yang mana yang harus lebih dulu ia tiup ia takut salah ambil tindakan.
"Punya sahabat Lo dulu deh." Ujar Alan dengan tersenyum lebar,dan Clarra pun lega mendengar itu. Ia menurut dan mendekat ke Fero segera meniup 29 lilin di kue Fero setelah wish.
"Bantuin." Rengek Clarra yang kelelahan meniup lilin yang banyak itu di tambah lilin itu adalah lilin magic jadi Clarra tidak bisa hanya sekali tiup untuk mematikannya. Fero pun bukannya membantu Clarra malah menertawakan Clarra juga teman-teman yang lain serta Alan ikut menertawai Clarra karena ia sangat lucu.
"Huh Alhamdulillah." Ucap Clarra setelah lilinnya benar-benar mati. "Makasih Fero nyebelin." Clarra memeluk Fero lalu beralih ke hadapan Alan. Wajah Alan sedikit berubah setelah melihat Clarra yang memeluk Fero namun ia harus mulai membiasakan diri untuk tidak cemburu dengan Fero.
"Ini lilinnya nggak ngeselin kan?" Tanya Clarra pada Alan.
"Nggak." Jawab Alan singkat.
"Wish nya dulu Ra,minta biar di jodohin sama Alan." Teriak Mila dari kerumunan teman-teman Clarra yang lain,dan yang lain bersorak aamiin bersamaan. Fero hanya tersenyum saja.
"Biar Fero kuat nahan cemburu." Teriak Ale yang juga di sahuti aamiin oleh teman-temannya.
"Biar gue langgeng sama bela." Teriak Adam yang malah dapat sorakan dari yang lain karena doanya tidak ada sangkut pautnya dengan Clara.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUDDENLY (END)
Fiksi RemajaIni cinta yang sebenarnya,datang dengan tiba-tiba tanpa di rencanakan. Cinta datang dimana saja, kapan saja dan bahkan kita tidak tahu dengan bagaimana cinta itu ada, karena kita tidak perlu alasan untuk mencintai seseorang. Seorang siswa cantik yan...