Clarra masih di rumah Adam karena kedua orang tuanya belum kunjung pulang, Clarra tidak mengerti kenapa kedua orangtuanya bisa betah sekali di rumah abangnya sampai rela meninggalkan Clarra sendirian.
Clarra sedang sarapan dengan Adam saja berdua karena kedua orang tua Adam sudah pamitan ke Bali pagi tdi,dan Aleksa sedang menyuapi Kayla di halaman rumah.
"Ra gue mau minta tolong." Adam bersuara.
"Apa?" Tanya Clarra yang masih menyuapkan nasi ke mulutnya.
"Lo bantuin jelasin ke Bela soal kak Aleksa." Ucap Adam pelan supaya Aleksa tidak mendengarnya.
"Kalian berdua masih kontekan?" Tanya Clarra tankjub sudah sekian lamanya bertengkar dan masih kontekan.
"Ya gue kan sama dia belom putus Ra." Adam.
"Oke nanti gue DM dia di IG, gampang." Jawaban Clarra menenangkan Adam.
Mereka berdua sudah selesai makan dan kini sedang di halaman rumah Adam yang cukup luas dan terdapat taman kecil di sana, Clarra yang menyirami tanaman dan Adam yang menggunting tanaman yang kering. Aleksa hanya tersenyum senang melihat sepasang sepupu itu yang sangat kompak.
Tiba-tiba ada mobil yang berhenti di depan gerbang rumah Adam, mereka semua menoleh ketika mobil itu membunyikan klakson nya. Clarra kaget,Aleksa bingung,dan beda dengan Adam yang langsung berjalan membukakan gerbang untuk orang itu.
"Aduh kenapa nggak bilang-bilang si mau ke sini?" Batin Clarra yang sepertinya panik karena saat ini Clarra mengenakan celana pendek jauh di atas lutut dan baju tanpa lengan yang cukup ngetat, Clarra bukan bermaksud ingin terlihat seksi itu memang penampilannya kalau di rumah,itu pun ia pinjam baju Aleksa yang sudah mengecil dan ngepas di tubuhnya.
Ketika Clarra ingin memasuki rumah Clarra di cegah dengan Aleksa yang menahan Clarra dengan meraih lengannya setelah tahu sang pemilik mobil adalah Alan. Ia tahu kalau Clarra ingin menghindari Alan.
Alan dan Adam berjalan mendekat ke Clarra setelah memasukan mobil Alan ke halaman rumah Adam,Aleksa masuk karena tidak mau mengganggu ketiganya.
Alan menatap tajam Clarra dari atas sampai bawah, hingga Clarra merasakan ngeri sadar akan itu. "Duduk lan,gue lanjut mau rapihin tanaman." Adam yang mempersilahkan Alan duduk di bangku depan jendela rumahnya. Adam rajin ya? Jangan salah itu karena di amanahkan mama nya sebelum pergi tadi kalau tidak mungkin Adam masih di kasur kesayangannya bermanja-manja.
Alan dan Clarra duduk bersebrangan hanya terhalang meja kaca kecil, "nih." Alan menyodorkan handphone Clarra pada sang pemilik. Alan yang tadinya kesini berniat untuk membalikkan mood Clarra malah kesal duluan melihat pakaian Clarra.
"Ngapain si ngeliatinya gitu banget?" Jutek Clarra yang hanya melirik Alan sesekali lalu kembali menatap depan. Sudah tahu Alan tidak suka dengan pakaiannya malah bertanya dengan nada jutek pula,dasar si egois.
"Pikir aja sendiri." Alan masih menatap Clarra intens.
"Kerajinan banget." Kesel nggak si jadi Alan? Kesel banget si.
"Gue niatnya kesini mau minta maaf,tapi males liat Lo kayak gitu." Alan beranjak dari duduknya dan menghampiri Adam.
Clarra masih diam di tempat, hatinya sakit,kesal,ia sadar kalau kali ini ia salah namun susah mengakui itu dengan kondisi yang sedang sangat kesal pada kekasihnya itu.
Adam membukakan gerbang rumahnya dan Alan mengeluarkan mobilnya. "Pamit ya bro." Alan yang membunyikan klakson nya kembali,Adam pun mengangguk mengacungkan jempol nya.
Adam sudah tahu kalau mereka makin panas karena jelas ia mendengar percakapan keduanya yang tidak ada semenit itu. Adam sangat heran dengan pasangan itu yang lebih banyak ributnya dari pada romantisnya gitu,tapi mereka hebat bisa bertahan selama satu bulan hubungan mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
SUDDENLY (END)
أدب المراهقينIni cinta yang sebenarnya,datang dengan tiba-tiba tanpa di rencanakan. Cinta datang dimana saja, kapan saja dan bahkan kita tidak tahu dengan bagaimana cinta itu ada, karena kita tidak perlu alasan untuk mencintai seseorang. Seorang siswa cantik yan...