Ini sudah hari ke tiga Clarra dan Alan putus, mereka lost kontek, tidak bertemu itu sangat sulit bagi keduanya yang masih merindukan momen bersama satu sama lain. Alan yang merasa bersalah dan Clarra yang masih kecewa dengan perlakuan Alan, Clarra benar-benar benci Alan.
Hari ini hari Sabtu dimana hari yang di tunggu-tunggu oleh Bela. Clarra dan Bela sedang di mall, mereka sedang belanja persiapan suprise untuk Adam. Bela sudah membooking cafe dan akan mendekorasi seisi cafe itu.
Mereka tidak hanya berdua ada Deby dan juga Feby yang ikut, mereka berdua datang semalam dan tidur di rumah Clarra. Masalah Clarra dan Alan pun mereka sudah tahu dan mereka dapat tugas untuk menghibur Clarra, mereka yakin kalau ini akan sangat berefek pada Clarra, mereka tidak mau kalau ini kedua kalinya membuat Clarra kembali trauma dengan laki-laki. Mereka cukup kecewa pada Alan ,tapi sudah tidak ada gunanya lagi membahas itu.
Clarra hanya diam saja selama teman-temannya heboh memilih perlengkapan dekorasi, Clarra bersuara ketika hanya di tanya,wajah pucat Clarra membuat siapapun yang melihat akan khawatir. Mama Clarra pun cerita pada Deby dan Feby kalau Clarra jadi sering mengurung diri di kamar, Clarra hanya makan sehari sekali itupun susah untuk membujuknya makan,Deby maupun Feby tidak memberi tahu alasannya pada mama Clarra,dan pura-pura tidak tahu.
"Udah semua kan ya?" Tanya Bela meyakinkan.
"Iya udah bel." Jawab Deby Yakin.
"Yaudah kita makan yuk." Ajak Bela.
"Gue langsung balik aja deh." Tolak Clarra.
"Lo jangan keseringan di rumah Ra,kita kan jarang ketemu mau ya kita makan?" Bujuk Feby.
"Yaudah gue nemenin aja ya?" Tanya Clarra.
"Iyaiya,ayok." Bela menarik tangan Clarra antusias.
Orang terdekat Clarra sangat terpukul dan tidak nyaman dengan sikap Clarra yang seperti ini, mereka rindu senyum Clarra, Clarra yang sangat Humble dan selalu bersikap menggemaskan ketika malu, Clarra yang sering menasehati mereka,dan Clarra juga jadi penghibur mereka ketika sedih. Sekarang semua itu tergantikan dengan Diam nya Clarra yang membuat wanita itu terlihat seperti dulu,yang sangat cuek, dimana jarang orang yang berani mengajaknya bicara bahkan menegurnya pun enggan.
Mereka berempat sudah menempati meja nomer 10 yang berada di pojok dekat kaca yang bisa melihat pemandangan luar, Clarra hanya memesan minum dan sesekali menyeruputnya.
Ting
Ting
Ting
Clarra membuka notifikasi yang masuk ke ponselnya.
Fero : Ra
Fero : dimana?
Fero : sibuk nggak?Clarra : HM?Gue lagi di mall.
Clarra : nggak.Fero : sama siapa?
Clarra : temen² gue.
Fero : gue pengen ketemu.
Clarra : ke cafe Nongki-nongki aja, nanti gue kbarin klo gue udh di sana.
Fero: iya.
Read//
Selesai makan dan membayarnya mereka berempat berjalan ke parkiran bawah tanah untuk menuju ke mobil Bela. Pada saat mereka sedang menunggu lift datang ibu hamil yang mencolek pipi Clarra, Clarra langsung menoleh dan melihat Zahra di sana,dan juga ada Alan di belakang Zahra yang sedang melihat-lihat ke arah lain. Deby,Feby,dan Bela mencium punggung tangan Zahra setelah Clarra, mereka senang melihat Clarra yang menunjukkan senyumnya walaupun itu hanya paksaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUDDENLY (END)
Teen FictionIni cinta yang sebenarnya,datang dengan tiba-tiba tanpa di rencanakan. Cinta datang dimana saja, kapan saja dan bahkan kita tidak tahu dengan bagaimana cinta itu ada, karena kita tidak perlu alasan untuk mencintai seseorang. Seorang siswa cantik yan...