58

31 8 0
                                    

Kini Clarra sudah tenang karena rasa nyerinya mereda karena sudah di beri obat oleh Aleksa tadi, Clarra sungguh dendam pada tawon itu karena mengganggu tidurnya yang amat nyenyak siang ini.

Clarra menyandarkan tubuhnya ke punggung sofa. Adam kini sedang menertawakannya di sebelahnya, Clarra pun hanya melirik sinis kakak sepupunya itu. Bisa-bisanya ia Tertawa di atas penderitaan adiknya,bahkan Clarra melihat jelas kalau Adam terlihat biasa saja saat tahu Clarra terkena tawon. Ia malah panik ketika sebelum tahu penyebab Clarra berteriak.

Tin

Tin

Aleksa yang baru saja dari dapur mengambil minum untuk Clarra pun langsung menaruh gelas itu di meja depan Clarra,dan berlari keluar untuk membukakan gerbang.

Saat Aleksa membukakan gerbang ternyata itu adalah mobil Bima, mereka pun keluar dari mobil setelah mobil itu sudah masuk ke halaman rumah Clarra.

"Loh Aleksa tumben di rumah Tante?" Tanya Sarah senang karena jarang sekali Aleksa main kerumahnya.

"Itu tante tadi Clarra di gigit tawon,Adam manggil saya ke rumah." Wajah Sarah,Bima,dan Desi berubah panik juga khawatir. Mereka langsung masuk ke dalam rumahnya.

"Anak mama nggak papa?" Tanya Sarah yang sekarang sudah di sebelah Clarra,dan Clarra menekuk wajahnya sebal.

"Mama si pergi lama banget,Arra jadi harus tidur di sini kan karena takut di kamar soalnya rumah sepi banget. Untung ada Adam." Bima yang berdiri di belakang sofa tempat Clarra duduk pun mengusap lembut puncak kepala Clarra.

"Emangnya papah kemana?" Tanya Bima,dan Clarra malah Bingung tidak punya jawaban.

"Om Jordan ada meeting mendadak bang." Jawab Adam.

"Yasudah kamu ke kamar sana istirahat,mandi mama antar makanan untuk makan siang." Sarah sungguh merasa bersalah.

"Nggak usah, Clarra udah makan di luar tadi." Clarra pun beranjak dari duduknya dan berlalu ke kamarnya.

"Adam,sama kak Aleksa pulang dulu ya Tante,bang." Pamit Adam pada Bima dan Sarah, tidak dengan Desi karena Bima menyuruhnya langsung ke kamarnya.

"Iya sayang makasih ya." Tidak lupa Sarah tersenyum pada keduanya.

"Makasih dam,sa." Adam dan Aleksa pun mengangguk serta tersenyum.

Adam dan Aleksa pun sudah berlalu pergi,kini Bima berjalan ke kamar adiknya,melihat tadi mata Clarra yang sembab membuatnya penasaran dengan apa yang terjadi akhir-akhir ini pada adiknya itu.

Bima sudah sampai tepat di depan pintu kamar Clarra,ia langsung meraih kenop pintu,dan membukanya tanpa mengetuk lebih dulu. Saat Bima masuk Clarra sedang memasang wajah datarnya di depan laptop miliknya. Bima pun langsung menghampiri Clarra yang sekarang sedang di kasurnya.

"Loh Abang?" Wajah Clarra seperti kaget dengan kehadiran Bima, Clarra pun langsung menutup laptopnya spontan.

"Kenapa kaget gitu?" Curiga Bima pada gelagat adiknya.

"Ya kaget lah Abang masuk tiba-tiba gitu,ketuk pintu dulu kek biar Arra bukain." Alibinya yang tidak mempan untuk Bima.

"Abang pinjam laptop kamu." Clarra langsung menjauhkan laptopnya dari jangkauan Bima,ia taruh laptopnya di sebelah ia duduk dan menindihnya dengan bantal.

"Jangan,Arra masih ada perlu." Sergah nya.

"Sebentar,sini." Tangan Bima yang sudah mau sampai meraih laptop pun langsung di tepis kasar oleh Clarra,Bima kaget dengan sikap adiknya.

"Jangan pernah kamu berurusan sama cowok-cowok di luar sana, siapapun itu. Kalau sampai Abang tau kamu masih berhubungan dengan cowok siapapun itu,Abang tidak akan main-main." Ujar Bima tegas sembari menunjuk ke arah Clarra,yang di tunjuk pun memasang wajah tegang nya. Bima berlalu pergi dari kamar Clarra, Clarra pun bernafas lega.

SUDDENLY  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang