Adam, Clarra dan Alan berjalan di koridor rumah sakit, mereka ke meja informasi untuk menanyakan dimana Aleksa. Adam sudah menjelaskan semuanya pada Clarra bagaimana Adam bisa ketemu dan kenal Aleksa,bahkan Adam meminta pertolongan Clarra untuk membantu Aleksa mengurus bayi nya.
"Sus pasien yang melahirkan namanya Aleksa,dimana ya sus?" Tanya Adam.
"Sebentar ya mas." Suster itu pun mengecek daftar pasien di komputer nya. "Oh sudah di kamar rawat 123 mas."
"Makasih ya sus." Adam langsung menuju kamar rawat yang di sebutkan suster tadi walaupun mereka harus mencari dulu.
**
"Ininih," Alan yang sedang berdiri di pintu kamar rawat, mendengar suara Alan seperti menemukan sesuatu pun membuat Adam dan Clarra menghampirinya. "123." Alan yang membaca satu persatu angka Yang ada di pintu kamar rawat itu. Adam langsung masuk menerobos pintu yang tertutup rapat.
"Kak Lo nggak papa?" Khawatir Adam melihat Aleksa yang terbaring lemas dan pucat dengan tangan yang di infus.
"Nggak papa, makasih udah mau dateng. Itu siapa dam?" Aleksa sadar kalau Adam datang tidak sendiri.
"Ini sepupu gue dan ini pacarnya." Adam merangkul Clarra. Clarra dan Aleksa berjabat tangan, begitupun dengan Alan.
Datang suster yang membawa bayi di gendongan nya, semuanya menanti, "pak ini anaknya di azanin dulu." Seketika sesisi kamar rawat itu tertawa kecuali suster yang malah bingung.
"Saya om nya,ini kakak saya." Adam yang melirik Aleksa.
"Maaf pak,eh mas." Suster itu merasa malu.
"Emang muka saya kayak bapak-bapak sus?" Adam yang mendekat wajahnya ke depan suster itu.
"Nggak mas,jauh." Adam menjauh dan lega.
"Terus yang mana bapak anak ini Bu?" Tanya suster pada Aleksa.
"Apa nggak bisa kalau adik saya aja yang azanin?" Aleksa yang mengalihkan pertanyaan dokter.
"Kalo ada bapaknya sebaiknya di tunggu dulu Bu biar bapaknya yang azanin." Usul suster itu.
"Biar adik saya aja,kasihkan anak saya pada adik saya." Suster itu pun menurut memberikan bayi nya pada Adam.
Setelah bayi Aleksa di tangan Adam dan selesai di azankan suster pun pamit,Adam duduk di sofa dengan menimang-nimang anaknya Aleksa, Clarra menyuapin Aleksa dan Alan hanya diam memainkan handphone nya.
"Makasih ya Clarra kamu udah mau menerima saya,Adam sudah cerita kalau kamu sempat marah." Aleksa menggenggam tangan Clarra.
"Nggak papa kak." Clarra menenangkan Aleksa. "Makannya udah abis sekarang kakak istirahat ya,biar baby nya aku yang tidurin." Aleksa pun mengangguk mempercayai anaknya pada Clarra.
Clarra menghampiri Alan dan Adam di sofa.
"Dam Lo punya rencana apa buat kak Aleksa sama anaknya?" Clarra yang duduk di sofa yang bersebelahan dengan Alan.
"Lo bantu gue ya,kayakya gue bakal minta mama papah gue buat adopsi kak Aleksa supaya kak Aleksa sama anaknya bisa tinggal di rumah." Mulia sekali hati Adam mau menolong ibu dan anak yang tidak mempunyai pertanggungjawaban.
"Gue pasti bantu." Clarra tersenyum tulus. "Siniin baby nya gue tidurin." Clarra meraih Baby nya dari tangan Adam dan Clarra berdiri sembari berjalan-jalan supaya baby nya cepet tidur, tapi ternyata tidak baby nya malah nangis, Clarra bingung harus apa.
"Sini Ra biar sama kakak." Tiba-tiba Aleksa bangun mungkin mendengar anaknya menangis.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
SUDDENLY (END)
Подростковая литератураIni cinta yang sebenarnya,datang dengan tiba-tiba tanpa di rencanakan. Cinta datang dimana saja, kapan saja dan bahkan kita tidak tahu dengan bagaimana cinta itu ada, karena kita tidak perlu alasan untuk mencintai seseorang. Seorang siswa cantik yan...