"Kalian kenapa." Tanya mama dari dua gadis itu.
"Dia Pacarnya Clarra ma." Bisik Deby pada mamanya karena posisinya di samping mamanya.
"Kamu serius? Fero ini anaknya sangat pendiam dan tidak tertarik untuk pacaran." Sergah mamanya tidak percaya.
"Silakan duduk." Mama Fero pun menyuruh tamu mereka duduk di keempat kursi di sebrang mereka yang hanya terhalang meja.
"Nama kalian siapa?" Tanya mama Fero.
"Saya Feby, ini adik saya Deby." Jawab Feby yang malu karena Fero terus menatapnya.
"Oh kamu Feby, berarti kamu yang akan kita jodohkan dengan Fero." Fero dan Feby sama-sama kaget dengan ucapan mama Fero, begitupun Deby.
"Aku nggak bisa ma kalo harus bertunangan sama dia." Tukas Fero dengan nada yang masih normal.
"Nanti kita bicarakan lagi, pertemuan kali ini hanya untuk bersilaturahmi saja." Papah Fero angkat bicara. Sedangkan keluarga Feby mengerutkan keningnya bukankah seminggu yang lalu mereka bilang kalau hari ini adalah pertunangan anak mereka, kenapa mereka bilang hanya silaturahmi.
Mereka mulai makan dengan tenang,Fero pun sengaja hanya menyendok sedikit makanan di piringnya supaya cepat habis dan ia bisa pergi dari sana. Fero gelisah, ternyata yang ia pikirkan semuanya benar,Feby yang Clarra sebut akan tunangan waktu di restoran itu adalah Feby yang bakal di jodohkan dengannya.
Fero rindu dengan Clarra, setelah mereka ke mall bersama sampai saat ini belum bertemu lagi karena Fero menginap di rumah neneknya di bogor. Fero tidak berniat untuk menjauhi Clarra,ia hanya ingin memastikan dulu sampai ia tahu siapa calon tunangannya,Fero tidak mau kalau Clarra tahu dan akan bertengkar dengan Feby karenanya.
"Aku duluan." Fero yang sudah beranjak dari duduknya.
"Mau kemana kamu?" Tanya papahnya.
"Pulang ke Jakarta." Jawabnya santai.
Keluarga Feby hanya heran kenapa Fero sangat aneh dan terlihat seperti tidak suka dengan kehadiran mereka.
"Maaf ya jeng,anak saya memang sedikit pendiam dan dingin." Mama Fero yang sangat tidak enak dengan keluarga Feby.
"Ma,pah,om, tante aku mau keluar dulu ya." Izin Feby yang di angguki semuanya.
***
Fero sudah di atas motornya hendak pergi meninggalkan restoran itu,ia sudah tidak sabar ingin melepas rindunya pada Clarra. Walaupun ia yakin Clarra pasti akan marah,ia akan berusaha untuk membatalkan pertunangannya karena ia tidak mau jika harus bertunangan dengan Feby dan jadi jauh dengan Clarra,ia tahu Clarra pasti akan menjauhinya setelah tahu itu karena Clarra tidak mau menyakiti sahabatnya.
"Fero." Panggil Feby yang berjalan ke arah Fero di parkiran,Fero pun mematikan mesin motornya merespon panggilan Feby.
"Gue nggak mau kalo perjodohan ini berlanjut sampe pertunangan." Fero mengangguk,jelas ia paham pasti fikirannya sama dengan Feby, Clarra mereka sama-sama sahabat Clarra.
"Iya." Setelah menjawab Fero kembali menyalahkan mesin motornya dan melaju meninggalkan Restoran itu dan Feby yang menatap kepergiannya. Sebenarnya Feby tidak masalah jika harus bertunangan dengan Fero walaupun ia tidak memiliki rasa pada Fero,tapi bagi Feby selagi tampan itu tidak masalah,tapi lagi ia lebih peduli pada sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUDDENLY (END)
Подростковая литератураIni cinta yang sebenarnya,datang dengan tiba-tiba tanpa di rencanakan. Cinta datang dimana saja, kapan saja dan bahkan kita tidak tahu dengan bagaimana cinta itu ada, karena kita tidak perlu alasan untuk mencintai seseorang. Seorang siswa cantik yan...