17

33 10 0
                                    

"assalamualaikum," Alan yang baru saja memasuki rumahnya.

"Wa'laikumsalam." Mendengar sautan Bara yang ada di sofa depan tv,Alan malas dan berniat langsung ke kamarnya. Bara yang sadar itu tidak peduli.

Telefon rumah berdering nyaring di atas meja pojok ruang keluarga yang berada di bagian tengah rumah,Bara yang merasa dirinya paling dekat dengan posisi telefon pun segera beranjak dari duduknya dan meraih telefon yang masih berdering.

"Halo?"
"Bisa bicara dengan Bu Zahra."
"Maaf mama saya lagi keluar."
"Oh ini Alan?"
"Bukan, saya Bara, kakak nya Alan."
"Oh Bara,maaf ya Bara Tante kira Alan."
"Iya nggak papa,maaf nama Tante siapa ya?biar saya nanti sampaikan ke mama."
"Bilang aja ke mama kamu kalau dapat salam dari mama nya Clarra."
"Iya Tante nanti di sampaikan."
"Terimakasih ya Bara."
"Sama-sama Tante."

Bara kembali duduk di sofa dan menikmati acara tv yang sedang di tonton nya tadi.

"Assalamualaikum." Ucap Zahra dan Kevin bersamaan yang baru saja pulang kondangan ke pernikahan rekan kerja Kevin.

"Wa'alaikumsalam." Sahut Bara yang langsung berdiri dan mencium punggung tangan Zahra dan Kevin bergantian. "Ma,tadi mama nya Clarra telfon ke telepon rumah, katanya salam buat mama." Lanjut Bara menyampaikan amanah dan langsung kembali duduk.

"Iya makasih sayang." Zahra dan Kevin duduk di sofa yang berbeda dengan bara.

"Sama-sama." Bara.

"Kenapa mama nya Clarra?" Tanya Kevin yang penasaran.

"Itu kita mau daftar bareng ke kampus besok." Jelas Zahra yang singkat.

"anak-anak sudah dewasa ma, mereka bisa daftar sendiri kan." Saran Kevin.

"Nggak papa dong pah,lagian mama sekalian mau memburu diskon." Zahra tersenyum.

"Iya deh, terserah mama aja, tapi jangan lupa siapin perlengkapan papah untuk seminggu di Bogor." Bara melirik malas dan menggelengkan kepalanya melihat kedua orang tuanya yang entah lupa usia atau bagaimana, pacaran di depan anaknya. Zahra tersenyum dan mengacungkan jempol nya.

"Bara kamu panggil Alan ya." Bara pun langsung menurut pada papahnya.

Bara menaiki tangga dengan santai. Sampai di depan kamar Alan,Bara mengetuk terlalu keras pintu kamar Alan, sehingga baru saja dua kali ketuk Alan sudah membuka pintu kamarnya, walaupun dengan kasar.

"Di panggil papah,di bawah." Bara yang sudah berjalan turun,Alan menutup pintunya dan menyusul Bara yang belum jauh dari tangga.

Alan datang,Zahra beranjak dari duduknya dan pindah duduk di samping bara,Alan yang mengerti itu pun langsung duduk di samping papahnya.

"Gimana Clarra tadi?" Pertanyaan Kevin itu membuat Alan,Bara dan Zahra mengerutkan keningnya Bingung, karena Kevin sangat aneh, memanggil Alan hanya untuk menanyakan hal yang mungkin bisa di bahas kapan saja,kenapa harus waktu istirahat seperti ini.

"Cuma mau nanya ini?papah sampe nyuruh dia panggil Alan." Lirikan Alan yang mendarat ke arah Bara berada.

"Alan,Bara ini Kaka kamu,bicara yang sopan." Tegas Zahra.

"Hmm."hanya itu jawaban yang keluar dari mulut Alan tanpa minat.

"Sebenarnya papah cuma mau kita berada di ruangan yang sama, walaupun hanya terlihat seperti keluarga yang harmonis,papah harap perlahan kamu bisa menerima baik Bara Kaka kamu." Batin Kevin menatap Bara dan Alan.

"Papah mau kalian jangan bertengkar lagi karena Clarra,kalo kalian sayang sama Clarra,kalian harus nya ngerti dengan kalian seperti itu Clarra akan merasa bersalah karena kalian." Alan dan Bara saling melirik sinis.

SUDDENLY  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang