36 -Langit Asia-

214 10 0
                                    

"Mencintai dua orang dalam waktu yang sama sangatlah sulit. Perasaan pun tak dapat kita bohongi. Biarlah waktu yang jawab semua. Karena tuhan telah merencankan kebahagiaan yang tidak kita ketahui:)"
-

  Hari ini freeclass. Dosen yang  seharusnya masuk mengisi mata kuliah, tidak hadir. Reza tertawa bahagia. Sementara Xavier tetap duduk dikursinya dengan jari yang terus berada di atas laptop.

"Eh lo ngapain sih? Kerja tugas?" tanya Reza.

Xavier menggeleng. Tatapannya masih tertuju pada layar monitor laptopnya.

"Lo lagi ngapain? Kita freeclass bro!"

"Iya tau, gue cuma mau selesain naskah doang!"

"Naskah apaan?"

"Gak usah banyak tanya, lo gak ngerti juga!"

"Cih, remehin lo!"

"Iya, gue ngalah" Xavier menghembuskan nafas.

"Vier, Gue keluar dulu ya"

"Mau kemana?"

"Biasa, urusan cowok" Reza terkekeh. Ia menggandeng tasnya dan berjalan keluar kelas.

  Xavier masih ingin melanjutkan naskahnya. Namun matanya mulai lelah terus menatap laptop. Perutnya pun berkata lain. Ia menyimpan laptop dalam tas dan berjalan keluar kelas mencari makan.

  Xavier berjalan beberapa meter keluar dari kampus. Ia menuju ke salah satu cafe yang cukup luas. Ia berjalan masuk. Cafe tersebut lumayan sepi. Hanya ada beberapa orang yang sedang menyantapi makanannya dan ditemani alunan musik yang merdu. Ia pun duduk dan segera memesan makanan.

"Mau pesan apa mas?" seorang pelayan wanita menyapa dan memberikan daftar menu.

"Nasi goreng seafood dan jus alpukat," jawab Xavier.

"Itu aja mas?"

Xavier mengangguk. Pelayan tersebut berjalan mengambil pesanannya. Beberapa menit kemudian satu porsi nasi goreng seafood dan jus alpukat datang. Xavier langsung melahapnya. Alunan musik 'Tanya hati - Pasto' menemani santapannnya.

Oh mengapa...
Tak  bisa dirimu...
Yang mencintaiku...
Tulus dan apa adanya
Aku memang...
Bukan manusia sempurna...
Tapi ku layak dicinta...
Karena ketulusan
Kini biarlah..
Waktu yang jawab semua...
Tanya hatiku...

  Seseorang datang menghampiri Xavier dan langsung duduk begitu saja dihadapannya. Xavier menoleh. Ia mengangkat alisnya sebelah melihat kedatangan orang yang ada didepannya.

"Mau ngapain?" tanya Xavier.

"Lo masih kenal gue?" tanya balik orang tersebut.

"Iya, Kevin"

"Bagus kalo gitu!"

  Xavier melahap habis makanan dan jus alpukatnya. Ia menatap heran Kevin.

"Lo mau ngapain?" tanya Xavier lagi.

"Gue cuma mau ngomong sama lo"

"Penting?"

"Dikit sih," Kevin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ngomong aja udah,"

"Iya, ini soal-"

"Pasti soal Fidyah" Xavier memotong ucapan Kevin.

Langit Asia [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang