"Keyakinan dan Pendirian yang kuat akan menjadi alasan utama cinta :)"
-
Tukk... tukk...Seseorang mengetuk pintu rumah Xavier. Bibi Moli yang mendengar itu berjalan membuka pintu. Bibi Moli membuka pintu dan ia melihat kedatangan seorang wanita dengan pria.
"Eh Fidyah? Dan ini siapa?" Bibi Moli sedikit terkejut dengan kedatangan Fidyah dan sosok pria.
"Iya aku Fidyah dan ini Kevin... udah lama gak ketemu dengan Bibi" Fidyah memeluk Bibi Moli.
"Ayo masuk!" ajak Bibi Moli.
Fidyah dan Kevin memasuki rumah Xavier. Bibi Moli hendak menawarkan minuman namun Fidyah menolaknya.
"Kami boleh bertemu dengan Xavier bi?" tanya Fidyah.
"Boleh kok..." ujar Bibi Moli.
Bibi Moli menuntun Fidyah dan Kevin berjalan menuju kamar Xavier. Fidyah menghela nafas. Ia sedikit gugup bertemu dengan Xavier bersama Kevin.
"Xavier.... ada temen kamu ini mau ketemu..." Bibi Moli sedikit berteriak dan mengetuk pintu kamar Xavier.
"Masuk aja bi... gak dikunci kok..." balas teriak Xavier dari dalam kamarnya.
"Ayo masuk!" Bibi moli membuka pintu kamar.
Fidyah dan Kevin berjalan perlahan mendekati Xavier yang sedang terbaring dikasurnya. Xavier menatap Fidyah dan Kevin yang berajalan mendekatinya. Fidyah dan Kevin duduk dihadapan Xavier.
"Maaf ya... aku lambat" Fidyah terkekeh perlahan.
"Iya gak apa-apa... tau darimana kalau aku sakit?" tanya Xavier.
"Dari Reza" jawab Fidyah.
Xavier megangguk perlahan. Tatapannya tertuju pada Kevin. Fidyah melihat Xavier yang terus menatap Kevin.
"Vier ini Kevin..." Fidyah memperkenalkan Kevin.
Xavier membalasnya dengan senyuman begitu pula sebaliknya, Kevin tersenyum kecil.
"Gak ada orang yang bisa antar aku jenguk kamu selain Kevin... jadi aku datang bersamanya. Gak apa-apa kan?" tanya Fidyah hati-hati.
Xavier menggelengkan kepala dan memberikan senyuman.
"Kenapa bisa bonyok gini Vier? Ceritain dong!" Fidyah menatap Xavier.
Xavier menceritakan semua kejadian yang dialaminya kepada Fidyah. Kevin ikut mendengar.
"Lain kali gak usah nonton konser lagi ama Reza ya.." Fidyah menasehati.
"Iya..." ujar Xavier tersenyum. "Fid, boleh minta tolong?"
"Ada apa?" tanya Fidyah.
"Ambilin air putih di dapur! Boleh gak?" tanya Xavier hati-hati.
"Iya boleh kok..." Fidyah tertawa kecil.
Fidyah berjalan keluar kamar dan pergi mengambil air minum di dapur. Fidyah melihat Bibi Moli yanh sedang memasak, namun ia tidak menghiraukannya. Ia tetap berjalan dan menuangkan air putih di gelas. Suasana kamar Xavier lengang saat Fidyah keluar.
"Lo pacaran ama Fidyah?" tanya Xavier. Ia memulai percakapan.
"Bentar lagi" jawab Kevin santai.
"Fidyah udah suka ama Lo?" tanya Xavier menatap tajam Kevin.
"Belum!" jawab Kevin cepat. "Hatinya masih buat lo!"
"Lo tau dari mana?"
"Gue liat sendiri!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Asia [Completed]
Roman d'amour"Antara kisah cinta kita dan takdir Tuhan" Follow sebelum membaca:) Jangan lupa meninggalkan jejak Bintang:) Terima kasih:) -----------------------------------------------------------