"Lo harus milih satu dan lepasin yang satu buat yang lain! Jangan rakus dengan wanita! Kalo lo mau dan mampu biayai dua-duanya. Lo poligami aja sekalian!:v"
-"Vier! Main PS yuk!" ajak Reza.
Reza melihat tv berukuran sedang di kamar Xavier. Matanya tak sengaja melihat Playstation yang tergeletak di samping tv tersebut. Reza menayalakan tv dan memasang kabel penghubung PS itu.
"Bosan!" ujar Xavier. Jemarinya masih menari di atas laptop.
"Sekali aja ayo! Refreshing otak dikit Vier!" ujar Reza.
"Malas ah!" ujar Xavier.
"Ayo buruan cepet!" Reza terus memaksa Xavier.
"Gue gak mau Za!" tolak Xavier.
"Cepetan! Kalo lo gak mau gue bakar nih kamar!" ancam Reza.
"Maksa banget lu! Ya udah ayo!" Xavier menutup laptopnya. Ia berjalan mendekati Reza dan duduk di sebelah Reza.
"Game apa yang seru Vier?" tanya Reza.
"Gak tahu! Pilih aja terserah!"
"Ok terserah" Reza mengangkat bahu.
Reza dan Xavier memainkan game pertempuran dalam PS tersebut. Setelah memilih karakter masing-masing, mereka memulai misi. Reza dan Xavier nampak serius dengan game menegangkan tersebut.
"Vier bantu gue! Ada musuh!" ujar Reza saat karakter nya terserang oleh musuh.
"Lo dimana?" tanya balik Xavier. Jemarinya sangat serius memainkan stik PS.
"Di belakang lo!"
"Oh oke tungguin gue!"
Reza dan Xavier sangat asik dan serius memainkan game pertempuran tersebut. Mata dan tangan mereka sangat lihai.
Game Over
Tulisan itu memenuhi kaca tv. Xavier melotot tak percaya. Mereka baru bermain beberapa menit dan tiba-tiba game over. Xavier menoleh ke arah Reza yang sejak tadi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Lo kalah?" tanya Xavier.
"Karakter gue gak kuat!"
"Ngeles lu! Bilang aja gak tau main!" cibir Xavier. "Main lagi ayo!"
"Ketagihan juga kan!"
"Biarin! Ayo main lagi! Jangan sampe kalah!" ujar Xavier.
Xavier dan Reza kembali memainkan game tersebut. Reza mulai berhati-hati. Xavier menekan tombol PS dengan kuat. Rahangnya mengeras. Hampir saja mereka kalah dan game over. Karakter Xavier membantai habis musuh. Xavier sangat lihai dengan permainan itu.
"Rasain lo!" ujar Xavier setelah berhasil membantai habis musuh. Sementara Reza terkekeh pelan melihat reaksi serius dari Xavier.
"Serius amat!" Reza terkekeh.
Reza dan Xavier kembali memainkan game yang lain. Hingga mereka benar-benar puas. Terkadang mereka tertawa dengan karakter game yang mereka mainkan.
***
Kevin dan Fidyah tiba di depan rumah Fidyah. Kegiatan pagi pekan mereka telah selesai.
"Makasih ya Fid" ucap Kevin.
"Untuk apa?" Fidyah bingung.
"Lo mau nemenin gue joging" Kevin senyum semringah.
"Iya sama-sama" Fidyah tersenyum kecil. "Gue masuk dulu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Asia [Completed]
Romance"Antara kisah cinta kita dan takdir Tuhan" Follow sebelum membaca:) Jangan lupa meninggalkan jejak Bintang:) Terima kasih:) -----------------------------------------------------------