"Seorang playboy kelas kakap pun akan bisa menjadi budak cinta, jika ia menemukan cinta sejatinya:v"
-6 bulan kemudian...
Waktu begitu cepat berlalu. Hari demi hari Xavier lalui hingga ia mulai semakin sibuk. Ia juga pandai mengatur waktu kuliah, seminar buku, promo film, hingga mengurus file dan dokumen yang masuk dari ayahnya.
Xavier berjalan keluar dari studio bioskop bersama Mr Gilbert dan produser film serta para pemain film yang diadaptasi dari bukunya. Hari ini mereka selesai menggelar gala premier film tersebut. Banyak komentar positif dari para penonton yang sebelumnya telah membaca buku.
Xavier banyak mendapat pujian dari para penonton film dan pembaca bukunya. Ia juga tidak menyangka ceritanya bisa booming. Xavier berpamitan dengan Mr Gilbert dan produser film untuk kembali pulang keapartemennya.
Xavier melajukan mobil kecepatan rata-rata. Niatnya ingin merebahkan tubuh di kasur dan langsung tidur. Sungguh sangat melelahkan. Beberapa menit kemudian ia tiba di apartemen.
"Hei!" seseorang menepuk pundaknya saat ini baru saja berjalan menuju lift.
Xavier sedikit terkejut. Kemudian membuang nafas kasar.
"Ada apa lagi Sam? Ini sudah malam?!"
Seseorang itu adalah Samuel yang sekarang menyengir.
"Ada berita bagus Vier!" ujar Samuel semangat.
"Berita apa lagi?"
Xavier dan Samuel masuk kedalam lift. Kemudian masuk kedalam kamar Xavier. Samuel langsung duduk disofa.
"Kamarmu besar juga ya Vier!"
Xavier mengendikan bahu.
"Eh ada berita bagus loh Vier!"
"Iya, berita apa? Dari tadi gak dijawab," Xavier nampak lesuh.
Samuel terkekeh. Ia mengambil cookies coklat diatas meja yang sudah tersedia kemudian memakannya.
"Kau tau Vier, aku sudah berkenalan dengan wanita Indonesia teman sekelasku itu!" ujar Samuel semangat sambil melahap cookies.
Mata Xavier yang sudah sayu kembali melotot.
"Jadi namanya siapa?" tanya Xavier cepat.
Samuel kembali tertawa melihat Xavier yang langsung excaited.
"Ck, malah ketawa," Xavier memutar bola mata dengan malas.
"Penasaran banget ya?" Samuel tertawa kecil.
"Tau ah!"
Samuel lagi-lagi tertawa.
"Jadi, namanya itu Kenzia,"
Xavier menoleh kearah Samuel. Dahinya mengerut.
"Kenapa? Ada yang salah?" tanya Samuel setelah melihat wajah bingung dari Xavier.
"Namanya siapa?"
"Kenzia,"
"Kenzia? Gak salah?"
Giliran Samuel yang kebigungan. "Ya emang namanya Kenzia,"
Xavier mengangguk dan ber'oh'ria.
"Bagaimana caranya bisa kenalan?"
"Kepo!" Samuel tertawa.
"Up to you Sam," Xavier menghela nafas.
"Jadi ceritanya itu, kami sekelompok waktu diskusi, nah disitu sempat kenalan, sumpah wajahnya cantik Viet kalau diliat dari dekat, mantan-mantanku pada kalah," Samuel tertawa geli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Asia [Completed]
Любовные романы"Antara kisah cinta kita dan takdir Tuhan" Follow sebelum membaca:) Jangan lupa meninggalkan jejak Bintang:) Terima kasih:) -----------------------------------------------------------