"Masa kanak-kanak memang indah, namun kita telah berada di masa untuk merancang masa depan yang kita mau:)"
-
Kantin Kampus- Reza berjalan keluar kelas dan menuju ke kantin kampus setelah mata kuliah selesai.
Setelah Reza sampai di kantin, ia melihat Fidyah dan Disa sedang berada disana, Reza berjalan mengahampiri mereka.
"Hai... gue boleh gabung duduk disini gak?" sapa Reza berdiri di hadapan mereka.
"Eh Reza... boleh kok!" ujar Fidyah. Reza duduk bersama mereka.
"Sendiri Za?" tanya Disa sahabat Fidyah.
"Iya"
"Xavier kemana?" tanya Fidyah.
"Katanya tadi ke toko buku" ujar Reza.
"Ooh.."
"Kalian berdua udah makan?" tanya Reza.
"Belum, kami barusan datang dan langsung duduk di sini!" ujar Fidyah.
"Pesan makanan juga belum kok!" sambung Disa.
"Oh kalau gitu sini gue aja yang pesan makanan, kalian mau makan apa?" ujar Reza menawarkan diri.
"Eh gak usah Za, biar gue aja yang pesen makan!" ujar Disa
Mendengar tawaran Reza dan Disa, Fidyah akhirnya berdiri.
"Biar gue aja yang pesen! Kalian mau apa?" tanya Fidyah berdiri.
"Mmm gue bakso aja!" ujar Reza.
"Gue stik kentang balado dan es capuccino!" ujar Disa.
"Okelah... masih ada lagi?" tanya Fidyah lagi sebelum pergi memesan makanan.
Reza dan Disa menggeleng bersamaan.
Fidyah akhirnya meninggalkan mereka berdua dan pergi memesan makanan. Dengan perlahan ia berjalan dan memberikan senyum kepada para penghuni kantin yang ia lewati.
"Permisi..." ujar Fidyah melewati kerumunan para pemesan makanan.
"Saya pesan bakso satu porsi, stik balado 2, es capuccino 1, dan es mocca 1" ujar Fidyah memesan makanan kepada salah satu pelayan kantin tersebut saat berhasil memasuki kerumunan para pemesan makanan.
"Itu aja?" tanya pelayan tersebut.
"Iya... anetrin di meja sana ya!" Fidyah menunjuk meja keberadaan mereka.
"Ooh iya" ujar pelayan tersebut tersenyum.
Fidyah kembali ke tempat duduknya, namun saat ia berbalik badan tanpa sengaja...
Bruukk...
Fidyah menabrak seorang pria yang sedang membawa segelas kopi panas, hingga kopi tersebut jatuh dan tumpah mengenai pakain serta badan pria tersebut.
"Ya ampun... maaf.. gue gak sengaja kak" ujar Fidyah ketakutan, sepertinya pria tersebut adalah senior. Penghuni kantin menatap mereka.
"Gak apa-apa, kalo jalan pake mata!" ketus senior tersebut dan berjalan meninggalkan Fidyah, raut wajahnya seperti menahan amarah.
"Kak.. kak.. tungguin!" teriak Fidyah dan berlari kecil mengejar senior tersebut.
"Apa lagi hah? Lo gak bawa duit! Mau minjem duit gue!" ujar senior tersebut saat Fidyah menghampirinya.
"Mmm gak... nih.." Fidyah memberikan tissu.
"Gak usah! Lambat!" ujar senior tersebut.
Tanpa aba-aba Fidyah langsung membersihkan sisa kopi di pakaian senior tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Asia [Completed]
Romance"Antara kisah cinta kita dan takdir Tuhan" Follow sebelum membaca:) Jangan lupa meninggalkan jejak Bintang:) Terima kasih:) -----------------------------------------------------------