61 -Langit Asia- (Ending)

875 15 0
                                    

"Akhirnya, tuhan mengizinkanku bahagia. Mengkehendakiku agar menjadi pendamping hidupmu. Kita akan bersama meniti hidup menuju surga-Nya:)"
-

Nadia menatap dirinya dari pantulan cermin.

"Cantik," ucap Nadia menatap dirinya sambil tersenyum.

Gaun putih yang panjang dan mewah, tak lupa ia memakai jilbab dengan mahkota kecil putih menghiasi kepalanya. Tangan yang penuh dengan hena berkelas.

Hari ini adalah hari pernikahannya dengan Xavier. Mereka kembali ke Indonesia setelah selesai menyelesaikan pendidikan.

Rumah Nadia telah dihias semegah mungkin untuk menjadi tempat akad. Mereka memilih rumah Nadia agar terkesan simple dan mudah. Setelah akad mereka akan menuju gedung pernikahan yang telah disediakan. Sedari tadi Nadia tidak berhenti tersenyum. Jujur, ia semakin deg-degan bertemu dengan Xavier.

"Kakak sudah siap?" suara seseorang memasuki kamar Nadia.

Nadia menoleh dan melihat adiknya Abdul yang memakai pakaian yang sangat rapi.

"Sudah," Nadia tersenyum.

"Kakak cantik sekali," Abdul ikut tersenyum.

"Kamu bisa saja," Nadia terkekeh.

"Ayo kak kebawah, calon kakak yang ganteng itu udah nunggu,"

Nadia terkekeh mendengar ucapan Abdul. Mereka berdua pun berjalan keluar dari kamar.

Ruangan keluarga telah disulap menjadi ruangan akad. Sangat mewah.

Nadia berjalan menuruni tangga. Semua mata menatapnya takjub. Cantik, itulah gambaran Nadia sekarang. Pakaian dan kerudung yang sangat megah dan mewah menghiasi tubuhnya. Bahkan Xavier sampai tidak berkedip melihat Nadia.

Nadia duduk berdampingan dengan Xavier berhadapan penghulu.

Xavier memakai tuxedo putih bersih dengan warna silver menyatu pas dengan tubuh dan wanita cantik disampingnya. Xavier menatap penghulu dan menjabat tangan penghulu.

"Baiklah, apa kamu sudah siap?" tanya penhulu pada Xavier.

Xavier menarik napas dalam-dalam. "Siap," jawab Xavier.

"Saya nikahkan kau, Mohammad Xavier Andiyunus binti Andi Yudirman dengan Nadia Putri Kenzia binti Kenan dengan mas kawin sepuluh gram emas, uang tunai 100 juta, dan seperangkat alat sholat dibayar tunai,"

"Saya terima nikahnya Nadia Putri Kenzia binti Kenan dengan mas kawin tersebut dibayar tunai,"

Nadia menghembuskan nafas. Rasa senang dan bahagia menyatu saat mendengar suara lantang dari Xavier.

"Bagaiamana para saksi? Sah?"

"Sah!"

Xavier menghembuskan nafas bahagia. Kini ia merasa senang telah menjadikan Nadia pendamping hidupnya.

"Silahkan untuk isteri mencium tangan suaminya," seru penghulu.

Nadia menatap Xavier. Ia memejamkan mata, tangannya mulai bergerak menyalami dan mencium tangan suaminya cukup lama. Xavier merasa hangat dengan kecupan Nadia.

Setelah Nadia mencium tangan Xavier. Giliran Xavier yang mengecup kening Nadia.

Batin Xavier dan Nadia menjerit senang. Mereka telah sah dimata hukum dan agama. Kini mereka melanjutkan hidup mereka dalan satu keluarga.

***

Xavier dan Nadia sebagai pengantin baru duduk berdampingan menghadap para tamu undangan.

Langit Asia [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang