"Khawatir adalah alasan utama seseorang memliki rasa sayang! Begitulah siklus perasaan!"
-
"Xavier.. lo gak apa-apa?" Reza mendekati Xavier yang sedang tergeletak tak berdaya ditanah.
"Gue gak apa-apa Za! Gak perlu khawatir" jawab Xavier.
"Tapi wajah lo--"
"Gak apa-apa kok! Ke kampus yuk!" Xavier beranjak bangun. Sedikit ia merasa sakit pada perut dan wajahnya.
"Lo masih mau ke kampus dengan kedaan lo gini?" tanya Reza.
"Iya..."
"Lo bakal jadi sorotan mata dikelas Vier!"
"Gak apa-apa Za, lagi pula satu mata kuliah lagi untuk siang ini kan? Ya udah ayo.." Xavier berdiri dan memegang wajahnya.
"Vier lo beneran? Lo masih drop banget Vier!" Reza menghela nafas.
"Gak usah mikirin gue, yang penting kita gak ketinggalan mata kuliah!"
"Gue gak masalah ketinggalan mata kuliah, yang jadi masalahnya tuh lo Vier!"
"Gue udah bilang gue gak apa-apa!" Xavier tersenyum kecil dan menepuk pundak Reza. "Ya udah... ayo!" ajak Xavier.
Xavier dan Reza berjalan mendekati motor mereka. Xavier berusaha sekuat mungkin untuk mengendarai motor, karena perut dan wajahnya terasa sangat sakit dan nyeri. Mereka menyalakan kendaraan mereka masing-masing dan berada dalam perjalanan ke kampus.
***
"Lo gak ada mata kuliah Vin?" tanya Fidyah.
"Ada!" jawab Kevin.
"Kenapa lo masih disini?" tanya Fidyah lagi.
"Nemenin lo!"
"Buat apa? Ya udah gih sana masuk! Gue bisa sendiri kok disini!"
"Malas ah! Gue lebih betah duduk disini bareng lo" Kevin tersenyum.
Fidyah hanya menghela nafas.
"Lo juga belum masuk kelas!" ujar Kevin mengerutkam dahinya.
"Free class Vin, dosennya keluar kota, hanya diberi tugas"
"Wih hebat juga dosen lo, coba aja dosen gue sering-sering keluar kota, betah gue 24 jam duduk bareng lo disini!" Kevin terkekeh.
"Yee apaan sih! Dosen gak masuk malah seneng" Fidyah tertawa dan menepuk bahu Kevin.
"Seneng lah... biar bebas gitu!"
"Terserah Vin"
"Gue seneng Fid!" ujar Kevin menatap Fidyah.
"Seneng?" Fidyah menatap balik Kevin.
"Iya seneng... gue seneng duduk bareng lo disini!" Kevin tersenyum.
"Udah tau!" Fidyah memutar bola mata dengan malas.
"Tapi gue lebih seneng lagi dan bahagia kalau gue dan lo duduk di..." Kevin menggantungkan perkataanya, sehingga membuat Fidyah penasaran.

KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Asia [Completed]
Romance"Antara kisah cinta kita dan takdir Tuhan" Follow sebelum membaca:) Jangan lupa meninggalkan jejak Bintang:) Terima kasih:) -----------------------------------------------------------