"Cukup melihat kau bahagia, aku juga pasti akan ikut bahagia. Walaupun bahagiamu bukan bersamaku:)"
-Waktu terus berjalan. Hari terus berlalu. Wisuda sebentar lagi akan dirasakan oleh Xavier, Reza dan Fidyah. Mereka sibuk dengan tugas yang tersisa. Sidang proposal. Hingga skripsi untuk menarik perhatian dosen, dekan bahkan rektor sekalipun.
Xavier memperhatikan Reza yang sejak tadi terus mengutak-ngatik laptop. Sibuk dengan tugas. Raut serius dari wajah Reza membuat Xavier tertawa kecil.
"Sok sibuk lo!" ejek Xavier.
Reza tidak menjawab. Tatapannya masih tertuju pada layar monitor laptop. Xavier menepuk bahu Reza dengan kuat. Reza merintih kesakitan dan menatap tajam Xavier.
"Jangan ganggu gue Vier! Gak pernah liat anak rajin sibuk lo?"
"Ck, anak rajin! Di detik-detik terakhir gini lo baru rajin ngerjain tugas!"
"Biarin!" Reza mengangkat kedua bahu. Tak peduli. Ia kembali meneruskan tugasnya.
"Gue doain sidang proposal dan skripsi lo gak diterima!"
Reza melotot. Ia kembali menatap tajam Xavier yang sedang terkekeh.
"Ucapan itu doa, goblok! Lo mau gue gak wisuda!"
Xavier tak bisa menahan tawanya.
"Serius amat lu Za! Bercanda gue" Xavuer nyengir.
"Iya bercanda, kalau malaikat aminin gimana?"
"Berarti lo beneran gak wisuda,"
Reza menghela nafas panjang. Ia kembali melanjutkan tugasnya.
Xavier mengeluarkan keripik kentang dari tasnya. Ia sempat singgah di alfa midi untuk membeli bahan dapur karena perintah ibunya. Sekalian ia membeli keripik. Ia membeli dua bungkus.
"Nih..."
Reza menoleh. Xavier menyodorkan keripik kentang yang terlihat berwarna merah. Pasti pedas.
"Wah enak nih! Tumben baik" Reza terkekeh pelan.
Xavier mengangkat kedua bahunya. Mereka menikmati keripik kentang sambil mengerjakan tugas.
"Xavier?"
"Hmm... apaan?"
"Entar malam gue kerumah lo ya?" Reza menaik-naikan kedua alisnya dan tertawa kecil.
"Ngapain?"
"Mau nginep dan sekaligus mau liat bentuk skripsi lo,"
"Hmm"
"Boleh nih?"
"Iya,"
"Gitu dong jadi temen!"
Reza tertawa dan menepuk pundak Xavier.
"Siapin makanan yang banyak ya,"
"Dih, lo yang seharusnya bawa makanan kerumah gue!"
"Kalau gitu sekalian gue bawa vodka dan bir, boleh kan?" Reza kembali menaik-naikan alisnya.
"Gak!"
"Bercanda," Reza mengacungkan dua jarinya. Tanda peace.
***
Seusai kelas, Xavier berjalan menuju gerai fotokopi dipinggiran jalan beberapa meter dari kampus. Ia ingin memfotokopi beberapa buku yang ia pinjam dari teman kelasnya. Alasannya agar tugas-tugas terakhir Xavier sempurna.
![](https://img.wattpad.com/cover/191921725-288-k59151.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Asia [Completed]
Romance"Antara kisah cinta kita dan takdir Tuhan" Follow sebelum membaca:) Jangan lupa meninggalkan jejak Bintang:) Terima kasih:) -----------------------------------------------------------