"Rasa penasaran akan membuat kita terjun ke dalam hal yang memberanikan diri kita untuk mencari tahu"
-Pagi ini Xavier berangkat ke kampus bersama Samuel memakai mobil miliknya. Dalam perjalanan Samuel terus mengoceh tentang orang tuanya, kebiasaannya selama di Indonesia, hingga tengang wanita-wanita yang sering ia dekati bahkan ia jadikan pacar. Playboy? Maybe.
Cuaca pagi ini tidak terlalu terik. Beberapa menit dalam perjalanan, mereka pun tiba. Xavier memarkirkan mobilnya. Mereka berdua bersamaan turun dan keluar dari mobil.
"Thanks Vier," Samuel menepuk pundak Xavier. "Oh iya Istirahat nanti ke kantin ya! Seperti biasa!" teriak Samuel dan berjalan menuju kelasnya.
Setelah kepergian Samuel. Xavier berjalan pelan menuju kelasnya. Kelas bisnis. Tangan ia masukan kedalam saku hodienya berwarna maroon. Ia berjalan sambil tersenyum menyapa warga kampus.
Saat tiba di kelas, ia melihat dosen sudah berada di kelas. Xavier mulai cemas, ia berlari masuk kedalam kelas.
"I'm Sorry Sir," ucap Xavier dengan nafas sedikit ngos-ngosan dan peluh di dahi.
Dosen tersebut mempersilahkan Xavier duduk ke bangkunya.
"Untung bukan Mr Harvy," batin Xavier.
Dosen tersebut beseru menyuruh untuk membuat kelompok diskusi. Xavier berkelompok dengan pria putih yang tinggi sama dengannya, seorang wanita yang memakai pakaian ketat dan tipis, dan bersama wanita yang bertubuh pendek dengan mata sipit.
Diskusi tentang permasalahan bisnis dan saham akhirnya di mulai.
***
Waktu istirahat. Gerombolan manusia memadati semua kantin. Bahkan hingga keluar kampus demi perut yang sejak tadi memberontak ingin makanan. Kini, Xavier dan Samuel berada di kantin dan melahap makanan.
Seperti biasa, menu makanan Xavier adalah seafood dan salad. Sementara Samuel memakan roti panggang yang berisi daging segar. Xavier terkekeh melihat Samuel yang sangat lahap.
"Sangat lapar ya Sam?" Xavier tertawa.
Samuel menelan makanannya terlebih dahulu kemudian mejawab. "Ah iya, tadi malam gak makan soalnya!"
"Pasti ke club kan?"
"Itu kebutuhan brother!" Samuel tertawa geli.
Xavier menggelengkan kepala.
"Samuel?"
"Hmm?"
"Jadi bagaimana?"
"Apa?"
"Wanita Indonesia yang ada dikelasmu!"
"Kenapa?"
Xavier menepuk jidat. "Maksudnya, kau sudah tau siapa namanya?"
"Belum," Samuel menggeleng.
"Kenapa? Gak mau kenalan? Kalau aku dikelasmu sih pasti kenalan!"
"Bukan itu masalahnya!" Samuel menghela nafas.
"Apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Asia [Completed]
Romansa"Antara kisah cinta kita dan takdir Tuhan" Follow sebelum membaca:) Jangan lupa meninggalkan jejak Bintang:) Terima kasih:) -----------------------------------------------------------