Pantai Pandawa, Bali
Disinilah Xavier dan Nadia berada. Xavier izin cuti dari perusahaan. Dia bersama istri tercintanya pergi liburan sekaligus honeymoon. Mereka memilih Bali karena kemauan Nadia yang ingin menikmati pantai, laut dan juga ingin melihat senja yang indah di Bali.
"Bawa masuk koperku ya," ujar Nadia. Ia menyapu keringat dari pelipisnya. Lelah. Perjalanan dari bandara sampai ke Pantai Pandawa sangat melelahkan.
Nadia membaringkan tubuhnya disofa dekat pintu masuk kamar mereka. Sofa itu disediakan untuk mereka yang ingin duduk-duduk menatap indahnya laut.
"Sini aku bawa," Xavier membawa dua koper. Koper miliknya dan koper Nadia.
Xavier dan Nadia menginap di villa dekat pantai. Tempat yang pas untuk suami isteri. Minimalis namun tampak elegan. Angin yang sejuk tanpa pendingin ruangan, bersih, serta dihadapan mereka hanya ada hamparan laut yang jernih dan luas. Sangat menakjubkan.
Xavier meletakan dua koper besar itu didalam kamar. Ia kembali berjalan kedepan menemui Nadia yang kelelahan. Xavier tersenyum tipis melihat wajah istrinya yang teduh dan tenang sedang tertidur pulas disofa.
"Kebiasaan," Xavier terkekeh. Ia mengecup pipi Nadia sebelum membopong Nadia membawanya kekamar.
Xavier membaringkan tubuh Nadia. Ia menaikan selimut hingga keatas dadanya.
"Tidur yang nyenyak sayang," Xavier mengecup kening Nadia. Setelah itu ia menutup pintu kamar.
Xavier menikmati indahnya pantai dan laut. Banyak turis yang menghamparkan tubuh mereka dibawah matahari dan diatas pasir dengan menggunakan tikar khas bali.
***
"Eungh..." Nadia merasa tubuhnya sangat berat dan lelah. Tidak seperti biasanya. Padahal ia juga merupakan seorang aktivis.
Nadia perlahan membuka kedua mata. Mencari keberadaan Xavier. Nadia membuka pintu kamar dan berjalan keluar. Semenit kemudian matanya menangkap Xavier sedang berbicara dengan seorang turis wanita yang hanya memakai bikini. Pemandangan itu berhasil membuat emosi Nadia memuncak.
Nadia kembali masuk kamar. Menghempas kembali tubunya yang kelelahan. Dan Xavier membuat pikiran dan perasaanya mendidih.
Cklek..
Pintu terbuka. Xavier berdiri didepan pintu sambil tersenyum menatap istrinya yang sudah bangun.
"Udah bangun ya," Xavier berjalan mendekat.
Tak ada jawaban dari Nadia.
"Sayang?" Xavier duduk dipinggir kasur. Memperbaiki rambut Nadia.
Nadia menepis kasar tangan Xavier. Ia menenggelamkan wajahnya pada bantal.
Xavier tersentak. Nadia menepis begitu saja tangan Xavier yang sedang memperbaiki rambutnya.
"Kamu kenapa? Sakit? Kamu masih capek?" tanya Xavier.
Nadia tidak menjawab lagi. Ia mendengus kesal.
Xavier mencoba berpikir keras dengan perubahan sikap Nadia. Apa Nadia tidak suka berlibur di Bali? Atau kamar ini terlalu simple? Atau jangan-jangan Nadia tidak suka dengan pemandangan laut?. Ah! Xavier benar-benar bingung.
"Nadia... kamu kenapa? Kamu gak suka liburan disini? Kalau iya... kita kembali kerumah, aku akan urus tiket penerbangan pulang kita. Aku takut kamu tidak menyukai tempat ini, dan setahuku kamu yang memilih berlibur disini kan? Kalau kamu mau pulang sekarang aku akan-"

KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Asia [Completed]
Romance"Antara kisah cinta kita dan takdir Tuhan" Follow sebelum membaca:) Jangan lupa meninggalkan jejak Bintang:) Terima kasih:) -----------------------------------------------------------