59 -Langit Asia-

303 14 0
                                    

"Saling memaafkan adalah cara yang paling ampuh menyelesaikan masalah, jangan sampai semua yang dibangun dan diharapkan akan hancur dan roboh seketika hanya karena ego masing-masing"
-

"Bahkan... Axel pernah menamparku, memukulku, membentakku, dan hampir... hampir saja... hikss... keh-kehormatanku diambilnya..."

Xavier mengepalkan tangan menahan emosi. Axel benar-benar pria sialan!.

"Kau tau Vier, saat aku menghindarimu waktu ditoko buku itu karena Axel menungguku diluar, aku takut jika bertemu denganmu dan dia melihat kita,"

Nadia memejamkan mata. Ingatan waktu ditoko buku itu kembali.

"Kenapa kau masih bertemu dengannya hah?!" bentak Axel saat mereka berada didalam mobil.

"Kami tidak sengaja bertemu," lirih Nadia.

"Kau itu calon isteriku Nadia! Jangan pernah lagi kau bertemu dengan dia!"

"Dia temanku! Seharusnya kau tidak melarangaku! Posesifmu terlalu berlebihan Axel!" bentak Nadia. Ia menghapus aliran air mata dan menatap tajam kedua mata Axel.

Plak...

Axel menampar wajah Nadia hingga memerah. Nadia meringis kesakitan. Ia memegang pipinya yang terasa panas.

"Dasar bitch! Ingat kau itu calon isteriku! Aku tidak akan mengizinkanmu bertemu dengan pria lain walau itu cuma temanmu!"

Plak...

Axel geram. Ia menampar Nadia lagi.

Tangis Nadia pecah mengingat kejadian itu. Ia terisak hebat.

"Dia melarangku ber-bertemu dengamu," tangis Nadia.

Xavier mengelus bahu Nadia. Menenangkannya.

"Setelah itu... Axel membawaku keapartemennya, tanganku ditarik paksa..."

"Lepas Axel! Kamu... kamu jahat hiks..." Nadia terisak. Lengannya ditarik paksa.

"Kau akan mengetahui seberapa jahatnya aku!" ujar Axel penuh penekanan.

Nadia bergidik ngeri. Tatapan Axel benar-benar mematikan. Axel membawa Nadia kekamar dan mendorongnya jatuh kekasur.

"Aku paling jahat jika diatas kasur," bisik Axel.

Axel menindih tubuh Nadia. Ia membuka kancing bajunya. Sementara Nadia terus menangis histeris dan memberontak. Namun tenaga Axel lebih kuat darinya.

"Jangan! Jangan Axel... kita be-belum sah... hiks... jang..an..." Nadia menangis dan berteriak kencang saat Axel membuka seluruh bajunya. Axel telanjang dada. Memperlihatkan otot perutnya. Perlahan tangan Axel membuka satu per satu kancing baju Nadia.

"Jangan....!"

Nadia terus memberontak. Axel berhasil membuka baju Nadia. Tangannya mulai meraba tubuh Nadia.

"A-aku mohon jangan Axel... hiks..."

"Tenang sayang, ini hukuman untukmu," Axel tersenyum sinis. Ia mulai beraksi. Ia melumat bibir Nadia ganas. Memainkan dan menjilat ganas area tubuh Nadia.

Langit Asia [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang