"Kisah persahabatan, merelakan dan mengikhlaskan telah dilalui, saatnya menulis kisah baru dinegeri orang:v"
-Hari yang ditunggu Xavier dan Reza akhirnya tiba. Empat tahun lamanya mereka memperoleh pendidikan hingga hari ini akhirnya mereka merasakan wisuda. Rasa kebahagiaan menyebar keseluruh tubuh. Dengan rasa bangga mereka memakai pakaian wisuda, selempang bernamakan nama dan titel mereka, sebuket bunga, dan toga.
Mereka akhirnya merasakan menjadi seorang wisudawan. Semua tugas, sidang, proposal hingga skripsi mereka diterima dengan baik oleh dosen. Perjuangan mereka menempuh pendidikan sangatlah berharga. Hingga di titik akhir, mereka akan menjadi seorang sarjana.
Xavier bersama keluarga menuju kampus. Begitu pula dengan Reza. Dengan rasa deg degan, mereka memasuki ruangan wisuda. Semalaman Xavier dan Reza menyusun kata-kata untuk persiapan pidato kelulusan dihadapn banyak orang.
"Peserta wisuda tahun ini banyak juga ya Vier!" ujar Ayah Xavier. Mereka duduk berdampingan dikursi depan.
"Iya Yah,"
Acara wisuda akhirnya dimulai. Menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan dari rektor, dekan dan dosen. Hingga beberapa rangkaian acara telah dilalui. Saatnya bagi para wisudawan untuk menyampaikan pidato kelulusan mereka.
Setelah satu per satu nama dipanggil, kini saatnya giliran Xavier. Tanda kelulusan diberikan padanya, dan pidato kululusan saatnya ia sampaikan.
"Dan jika kalian bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, maka kalian akan mendapatkannya, karena tidak ada yang tidak mungkin terjadi! Jadilah sarjana yang membanggakan bangsa dan negara!" ucap seorang wanita yang baru saja selesai berpidato. Riuh tepuk tangan sebagai balasannya.
Kini giliran Xavier. Sorotan mata menatapnya. Ia tidak peduli. Ayah dan Ibunya menatap kagum dan berbinar.
"Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh..." Xavier memulai pidatonya dengan salam. Semua orang menjawab salamnya.
"Syukur Alhamdulillah, saya sangat berterima kasih kepada semuanya yang telah memotivasi saya hingga bisa menjadi seorang sarjana. Terima kasih sebanyak-banyaknya untuk ayah dan ibu, yang sudah mau mendukung saya agar menyelesaikan pendidikan."
Riuh tepuk tangan mulai terdengar. Ibu Xavier terharu bahagia.
"Terima kasih kepada teman-teman saya, dan juga dosen yang selalu rajin memberikan tugas," Xavier sedikit tertawa. Dosen yang mendegarkan juga tertawa.
"Intinya, tanpa kalian semua saya tidak akan bisa sampai dititik ini. Love you all..."
Riuh tepuk tangan menggelegar diseluruh ruangan. Xavier kembali turun dan duduk bersama kedua orang tuanya.
"Ibu bangga sama kamu nak," Ibu Xavier terisak dan memeluk erat anaknya.
Acara demi acara telah dilalui dengan penuh hikmat. Para orang tua memeluk dan terisak bahagia kepada anak mereka. Begitu juga dengan Xavier dan Reza. Akhirnya mereka telah menjadi seorang sarjana. Ayah dan Ibu Xavier pulang setelah acara selesai. Sementara Xavier dan semua teman-temannya berlari keluar.
Semua wisudawan keluar dari ruangan. Mereka membentuk lingkaran. Saling berpegangan tangan. Seseorang dari mereka berteriak. Memberikan aba-aba.
"Satu... dua... tiga..."
Semuanya membuang toga kelangit. Tawa bahagia terlihat jelas dari wajah mereka.
"Akhirnya!" pekik Reza senang. "Gak ada tugas dari dosen, gak ada makalah, gak ada presentase lagi..." Reza tertawa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Asia [Completed]
Romance"Antara kisah cinta kita dan takdir Tuhan" Follow sebelum membaca:) Jangan lupa meninggalkan jejak Bintang:) Terima kasih:) -----------------------------------------------------------