"Menyatakan perasaan bukanlah hal yang sulit. Namun, hal yang tersulit adalah memberi jawaban dari perasaan yang telah diungkapkan sebelumnya:)"
-Malam yang dingin. Kevin dan Fidyah sedang berada dalam perjalanan pulang. Fidyah melihat keluar jendela. Purnama menerangkan pekatnya langit. Bintang menghiasi ruangan langit dengan cahaya putih gemerlap. Melihat pemandangan langit yang indah, membuat bibir Fidyah mengukir senyum yang indah.
"Bagus ya langitnya" ujar Kevin menatap Fidyah yang sejak tadi menatap langit.
"Iya..." Fidyah masih menatap kagum langit malam.
"Ini hari apa sih?" tanya Kevin.
Fidyah menolehkan wajahnya kepada Kevin. Ia mengerutkan kening dan mengangkat alisnya sebelah.
"Lo gak tau?" tanya balik Fidyah.
"Lupa Fid, Kamis atau Jumat?" Kevin mengangkat bahunya.
"Ini hari Sabtu Vin..."
"Oh hari sabtu" Kevin terkekeh.
"Masih muda udah lupa!" ejek Fidyah.
"Pikiran gue banyak sih! Eh berarti ini Sabtu malam dong?" Kevin tersenyum kecil.
"Emang iya, ada apa?" tanya Fidyah.
"Besok akhir pekan! Gak masuk kuliah... lega gue" Kevin terkekeh.
"Ya elah..." Fidyah memukul kecil bahu Kevin.
Tiba-tiba Kevin memberhentikan mobilnya yang sedang bergerak. Mereka berhenti tepat di taman kota. Fidyah menatap Kevin yang juga sedang menatapnya.
"Kenapa? Heran ya?" Kevin terkekeh.
"Kenapa berhenti? Kan rumah gue masih jauh" Fidyah mengangkat alisnya sebelah.
"Gue mau nikmatin malam bersama lo!" Kevin tersenyum.
"Maksud lo apaan sih?" Fidyah bingung.
"Ayo turun!" ajak Kevin.
"Gak mau! Gue mau pulang!" Fidyah mendecak sebal.
"Besok gak masuk kuliah juga kok... ayo turun!" ajak Kevin lagi.
"Gak mau!" ujar ketus Fidyah.
"Oke... lo tunggu disini aja. Sekalian gue kunci!" Kevin membuka pintu mobilnya.
"Eh tungguin!" pekik Fidyah.
Fidyah turun dari mobil Kevin. Ia berjalan mendekati Kevin. Mereka berjalan ke taman luas tersebut. Hanya ada beberapa orang yang ada disana. Panorama langit malam sangat menemani mereka.
"Kesana yuk!" Kevin menunjuk salah satu tempat yang ada di taman itu.
Mereka berada di tengah taman. Hamparan yang sangat luas. Purnama memantulkan cahayanya sampai ke semua bunga yang ada ditaman. Menambah keindahan taman itu. Kevin dan Fidyah berdiri ditengah taman tersebut yang sedikit berbukit. Tampak jelas semua bunga dan tanaman yang ada. Purnama pun tepat berada di tas kepala mereka. Sangat indah.
"Indah banget Vin!" Fidyah menatap kagum sekelilingnya.
"Gak sia-sia kan, gue ajak kemari?" Kevin tertawa kecil dan Fidyah ikut tertawa.
"Lo udah sering kesini?" tanya Fidyah.
"Lumayan... tapi ini pertama kali gue kesini ama cewek" Kevin tersenyum kecil.
"Jadi biasanya ama cowok?" tanya Fidyah tertawa.
"Iya ama temen gue cowok... yah tapi gak ke tengah taman ini!" Kevin menghela nafas. Sementara Fidyah masih saja tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Asia [Completed]
Roman d'amour"Antara kisah cinta kita dan takdir Tuhan" Follow sebelum membaca:) Jangan lupa meninggalkan jejak Bintang:) Terima kasih:) -----------------------------------------------------------