Bab 13

3.3K 347 24
                                        

Richard memandang takjub Risa yang nampak pulas di atas kasur dengan pakaian kerja lengkap.

Ia sungguh tak percaya pada dirinya sendiri, bagaimana mungkin Ia meninggalkan pekerjaannya hanya untuk melihat seseorang yang tidur dengan nyenyak dan tak sedikitpun terlihat sakit.

"Aku pasti sudah gila" gumam Richard.
Tentu saja Richard sudah gila, untuk apa Ia cepat-cepat ke Indonesia hanya untuk seorang wanita. Jika Ia khawatir Ia bisa menyuruh orang lain untuk melihat Risa. Richard menggelengkan kepalanya dan tersenyum miris.

Kenapa Ia harus datang ke tempat itu? Ia tidak mungkin jatuh cinta dengan wanita seperti Risa. Lagi pula Ia sendiri tak percaya apa itu Cinta. Hanya ada satu alasan mengapa Ia tetap datang kesana dan meninggalkan project pentingnya ya itu karna Ia gila.

Richard melihat ponsel Risa yang tergeletak di lantai lalu mengambilnya. Ia membuka ponsel Risa dan merasa aneh saat melihat foto Risa sendiri yang menjadi wallpaper.

"Sejak kapan dia menyukai wajahnya sendiri..?"

"Dia tidak mengunci ponselnya? Ada apa dengannya?"

Richard meletakan ponsel Risa di nakas samping kasur.

"Risa bangun.." panggil Richard

Yang di panggil masih nampak tidur pulas tak terusik sedikit pun.

"Risa..."

Mendapati Risa yang tetap bergeming Richard pun membungkuk dan menggerak-gerakan tubuh Risa.

"Risa.."

Perlahan kesadaran Risa mulai kembali, Ia menyipitkan matanya melihat siapa yang membangunkannya.

"Risa..bangun Risa.. ganti dulu pakaian mu" ucap Richard lagi.

Risa yang telah sadar siapa pria yang membangunkannya itu pun melonjak kaget. Ia duduk menjauh begitu saja, lalu menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Mau apa kamu?"

Richard melongo mendapati reaksi kekasihnya yang seperti itu.

"Ka..ka..mu ngapain disini? Udah ..udah aku bilang kan jangan macam-macam dengan ku!"

Richard semakin takjub saja. Bahkan Ia tak bisa mengucapkan apapun karna terlalu terkejut dengan respon Risa.

Ia datang dengan cepat dari singapur ke Indonesia dan reaksi Risa layaknya dia adalah seorang penjahat.

"Kenapa diem?"tanya Risa

"Lalu aku harus jawab apa? Aku datang dari singapur ke Indonesia karna kamu meminta ku dan bilang kalau kamu sakit. Dan kamu merespon ku layaknya penjahat yang ingin mengambil ke untungan dengan mu!"

Risa yang sedikit merasa tak enak pun mulai menurunkan tangannya. Sebenarnya jika di ingat lagi, Richard benar. Bahwa apa yang Richard lakukan pada Risa adalah persetujuan antara Richard juga Risa. Hanya saja Ia tetap tidak bisa menerima itu.
Lagi pula kata Esme ini adalah tubuhnya sekarang. Ia punya hak penuh ingin melakukan apa dengan tubuhnya.

"A..aku tidak meminta mu datang" ucap Risa lugu. Ia tidak berbohong ataupun memberikan alasan. Ia memang tidak meminta Richard untuk datang. Ia hanya mengirim pesan kepada Richard kalau dirinya sakit.

"Excusme?"

Risa menganggukan kepalanya. "Aku memang tidak meminta mu datang"

Richard dengan kesal mengeluarkan ponselnya dan membaca pesan Risa lagi. Sekali lagi Richard terhenyak oleh dirinya sendiri. Risa benar,Risa tak meminta dirinya datang. Lalu mengapa Ia cepat-cepat datang seperti ini?

Turn (Never lose hope)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang