Monica menepati janjinya untuk datang lebih pagi. Ia bahkan sudah ada di hotel pukul lima pagi.
Ia menghela napasnya lelah saat melihat lampu ruangan Richard yang masih menyala. Ia yakin kalau ruangan Richard masih terang jam segini bisa di artikan bahwa Richard memang tak pulang. Rasa bersalah tentu saja muncul di hati Monica.
Monica meletakan tasnya dan mengganti sepatunya dengan Heels barulah Ia masuk ke ruangan Richard.
Richard nampak tertidur di atas mejanya. Serpihan bekas Ipad yang pecah itupun belum di rapikan sepenuhnya.
Monica memilih untuk membereskan ruangan Richard terlebih dahulu sebelum membangunkan Richard. Richard pasti sangat lelah hingga tertidur seperti itu di atas meja.
...
...Jam menunjukan pukul 7 Pagi. Saat Monica kembali ke ruangan Richard seusai Ia merapikan dan memastikan semuanya telah siap.
Ia membawa sarapan untuk Richard. Sedangkan Richard masih tampak pulas di atas mejannya. Rasa lelah dan sedih Monica menguap begitu saja saat melihat wajah Richard yang nampak menggemaskan saat terlelap.
Perlahan senyum Monica mengembang, Ia rindu sekali melihat Richard tertidur seperti itu.Dengan lembut Monica membangunkan Richard, namun tetap saja membuat Richard sedikit terkejut.
"Maaf pak.." Ucap Monica
Richard memicingkan matanya karna belum dapat melihat Monica sepenuhnya.
"Jam berapa sekarang?" Tanya Richard
"Tujuh pak.." Ucap Monica dan meletakan sarapan Richard.
Richard memijit bagian hidungnya,kepalanya terasa sakit dan Ia pun tetbatuk.
Monica Refleks akan mengusap punggung Richard namun Richard menampiknya.
"Maaf pak.. Saya tidak bermaksud"
Richard tak menjawab, Ia hanya berdiri dan masih saja terbatuk.
"Semua hal untuk Rapat sudah saya pastikan siap."
Tak ada respon dari Richard karna kini Richard memilih untuk ke kamar mandi dengan lebih dulu mengambil satu setelan baru di lemarinya.
Monica mengambil kesempatan itu untuk merapikan pekerjaan Richard.
...
...Richard sudah nampak rapi dengan setelannya. Meskipun rambutnya masih tampak basah tak beraturan.
Monica hanya berdiri di sana mengaggumi ketampanan mantan kekasihnya itu. Ingin sekali rasanya Monica selalu melihat ini di setiap pagi.
Monica sudah akan menawarkan sarapan untuk Richard namun tak lama Surya masuk ke dalam ruangan Richard.
"Maaf pak ada yang bisa saya bantu.?"
"Oh kau sudah datang.. Saya minta kamu pastikan bahwa persiapan rapat ini sudah siap."
Pak Surya menoleh ke arah Monica, Ia tentu tau bahwa Richard sengaja melakukan ini. Namun Surya pun tak akan membuat Richard lebih marah lagi. Ialah yang paling paham cara menangani Richard.
"Baik pak" jawab Surya
"Dan Bawakan saya sarapan.." Ucap Richard
Monica mengerti bahwa Richard masih marah padanya. Hanya saja hatinya tetap terasa sakit dan sedih. Ia bahkan sudah datang sejak pagi untuk menyelesaikan semua pekerjaanya.
...
...Hotel sudah ramai dengan para pemilik saham dan direksi. Monica mencoba menghafal nama-nama mereka dan menyapa. Persiapan yang di lakukan Monica dengan Tim sungguh sangat memuaskan namun tetap saja Richard tak mau mengakui bahwa itu kerja keras Monica. Ia bahkan terus menerus mengabaikan Monica layaknya Monica benar-benar tak ada disana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Turn (Never lose hope)
Fantasy"Sebutkan 3 permintaan mu" Monica tertawa sinis, Air matanya terjatuh bahkan disaat ia merasa sangat terpuruk orang lain tetap menganggap hidupnya hanyalah sebuah lelucon. "Apa menurut mu hidup ku lelucon? Apa menurut mu rasa sakit ku adalah mainan...