Bab 29

3.4K 339 20
                                        

Pintu kamar rawat Risa terbuka begitu saja. Richard masuk dengan tergesa-gesa dan langsung memeluk Risa begitu saja.

"Kamu ngga papa? Mana yang sakit?"  Tanya Richard tanpa jeda.

"Aku ngga papa"

Richard yang tak percaya pun mencoba mengecek ke adaan Risa.

"Apa ibuku melakukan sesuatu padamu?" Tanya Richard

Risa mengangguk, Ia mengangkat jeruknya. "Mommy mengupasi ku jeruk"

Richard terdiam sesaat, Ia menatap Risa untuk meyakinkan dirinya bahwa Risa benar-benar baik.

"Kamu ngga papa?" Tanya Richard.  Risa menganggukan kepalanya.

"Oh mommy tersinggung sekali"ucap Ibu Richard yang berada di belakang Richard. Richard menoleh kepada ibunya. Ia mengamati orang-orang yang berada di sana.

"Willy bilang kamu di bawa sama mommy"

Semua mata menatap ke arah william yang kini tersenyum lugu dan mengangkat jarinya membentuk huruf V.

"Sowryyy.." Ucap William yang sama sekali tak nampak bersalah.

"Willy ngga bohong kok. Aku pingsan dan mommy membawa ku" ucap Risa

Richard masih belum mengerti situasi saat ini. Terlebih rasa khawatir masih memenuhi dirinya.

"Kamu benar-benar baik kan?" Tanya Richard lagi dan lagi.

"Ya..seperti yang kamu lihat" ucap Risa. Richard menangkup wajah Risa dan mengecup kening Risa dalam.

"Aku takut sekali" ucap Richard dengan suaranya yang bergetar. Ia bahkan meneteskan air matanya entah mengapa. Ia sungguh tak bisa mengampuni dirinya sendiri jika sesuatu terjadi pada Risa dan calon anaknya.

"Ah.." Keluh William yang bahunya di pukul dengan cukup kuat oleh ibunya.

"Bercanda mu tidak lucu. Bagaimana kalau sesuatu terjadi di perjalanan karna kaka mu panik?" Omel Ibu Richard.

William mencebik dengan gemas "mom.. Ka Richard baru saja menuduh mu dan mommy lebih memilih memukul ku? Mommy pilih kasih!" Rajuk William

Richard masih tetap tak mengerti apa yang terjadi. Ia hanya menatap bingung. Bukankah ibunya sangat marah beberapa hari yang lalu.

"Sudah ayo kita pulang.. Biar Richard yang menjaga Risa. " ucap Ibu Richard yang kini mendekat kepada Risa.

Richard mencoba menghalangi takut ibunya melakukan sesuatu kepada Risa.

"Awas..apasih kamu" ucap Ibu Richard. Ia menggapai tangan Risa dan menggenggamnya.

"Mommy pulang dulu ya.. Besok pagi mommy akan kesini sekalian jemput kamu."

Risa menganggukan kepalanya. "Mommy hati-hati ya.."

"Istirahat, jaga kesehatan. Kalau ada apa-apa hubungi mommy"

Risa mengangguk, Ibu Richard mengusap kepala Risa lembut lalu meninggalkan Risa juga Richard.

Richard masih terkesima dengan apa yang di lihatnya barusan. Ia bahkan nyaris tak bekedip.

"Kamu dan mommy?"

"Kenapa?"

"Ya..how can?"

Risa tersenyum dan mengedikan bahunya. Ia mengusap lengan Richard lembut.

"Bagaimana kabar mu?" Tanya Risa

"Kabar ku bisa nanti.. Aku butuh kejelasan bagaimana bisa kamu dan mommy?"

Turn (Never lose hope)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang