Tangan Risa menggenggam tangan Richard yang nampak gelisah di sampingnya. Richard menoleh kaget pada Risa,mereka sedang berada dalam perjalanan menuju rumah utama Richard di Indonesia. Orang tua Richard sengaja ke Indonesia untuk melihat kekacauan ini.
"Tenang.." Ucap Risa
"Sa..mereka.."
Risa memeluk lengan Richard dan bersandar manja disana.
"Mau aku ceritakan sesuatu?" Tanya Risa
"Apa?"
"Masa lalu ku" ucap Risa. Risa mendongakan kepalanya untuk melihat respon Richard. Richard pub menganggukan kepalanya.
"Aku lahir di sebuah keluarga sederhana. Tidak kekurangan tapi juga tidak berlebihan. Aku punya ayah yang sangat menyayangi ku, Ibu yang juga sayang hanya saja tidak ingin membuat ku manja dan adik yang luar biasa"
"Kamu punya keluarga?" Tanya Richard
Risa mengangguk, "dulu. Sebelum ayah dan ibukh meninggal. Lalu adik ku membenci ku"
"Kenapa dia membenci mu?"
"Karna aku jahat tentu saja.." Jawab Risa
"Kamu tidak jahat.."
Risa menganggukan kepalanya. "Kurang lebih seperti itu Richard.. Dimata adik ku aku adalah penjahat, tapi untuk mu aku tidak. Dulu menurut ku ibuku membenci ku tapi ternyata tidak, begitupun keluarga mu. Richard mereka sayang dengan mu,mereka tau hidup menjadi miskin itu berat dan mereka tidak mau kamu merasakan itu. Percayalah Richard itu sangat berat,aku pernah merasakannya" ucap Risa
Richard menatap Risa dalam.
"Kita melakukan kesalahan..yang perlu kita lakukan hanya meminta maaf"
"Kamu bukan kesalahan Risa"
"Bagimu iya.. Bagi orang tua mu? Kita yang salah,kita yang mengalah. Bukan menyerah. Aku tidak akan memiliki mu dengan cara merebut mu. Aku tidak mau merampas hak orang tua mu dan aku juga akan mempertahankan hak anak ku..anak kita" ucap Risa
"Bagaimana caranya?" Tanya Richard
Risa tersenyum tipis dan menyentuh pipi Richard. "Aku tidak pernah melihat mu sekhawatir ini sebelumnya. Apa kamu sangat menyayangi kami?"
Richard mengangguk.
"Dengan rasa sayang mu itu kita akan melaluinya" ucap Risa
***
Wanita paruh baya yang masih nampak cantik di usianya itu duduk anggun membaca hasil cek DNA. Jelas Ia kecewa dan juga marah."Apa yang ingin kamu tunjukan dengan memberikan kertas ini?" Tanya Wanita itu.
"Aku ingin menikahinya" ucap Richard
"Menikahi wanita murahan ini?" Tanyanya tenang. Cara marahnya benar-benar mirip sekali dengan Richard tenang dan nampak mematikan.
"Jangan menyebutnya.." Ucap Richard yang marah namun tanganya di genggam kuat oleh Risa. Risa menggeleng, Ia memperingati Richard agar tak menaikan suaranya.
"Sa.."
"Tidak berteriak" ucap Risa
"Tapi dia.."
"Ibu..bukan dia..itu ibumu. Aku memang murahan. Memang seperti itu aku." Ucap Risa
Wanita itu tertawa jengah dan Sinis.
"Ah.. Kamu ingin menunjukan kepadaku kalau kamu bisa mengendalikan anak ku?" Tanya wanita itu.Risa menundukan kepalanya , Ia tidak mengatakan apapun.
"Persis seperti yang orang bilang, kamu sangat manipulatif. Baik, Kalian menikahlah dan keluar dari keluarga ku" ucap Ibu Richard lalu berdiri meninggalkan yang lain. Dengan cepat Richard ikut berdiri dan menyusul ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Turn (Never lose hope)
Fantasia"Sebutkan 3 permintaan mu" Monica tertawa sinis, Air matanya terjatuh bahkan disaat ia merasa sangat terpuruk orang lain tetap menganggap hidupnya hanyalah sebuah lelucon. "Apa menurut mu hidup ku lelucon? Apa menurut mu rasa sakit ku adalah mainan...