Bab 47

3.5K 386 24
                                    

Kanan, Kiri,Kanan,Kiri begitulah Richard di tempat tidurnya. Tubuhnya sungguh sudah terasa lelah namun Matanya belum juga mau terpejam,mungkin karna jantungnya yang berulah terus berdetak kesal tanpa alasan.

"Ah..!" Pekik Richard kesal. Ia pun bangun dari tidurnya. Duduk bersandar pada kepala kasurnya, Ia melihat ponselnya. Banyak sekali pesan masuk namun tak ada satupun dari orang yang Ia nantikan

Ia tau orang itu tak mungkin menghubunginya. Untuk apa juga, ini sudah malam dan dia akan sangat terganggu jika di hubungi saat ini.

Richard memeilih turun dari kasurnya dan memilih untuk berolahraga saja barangkali dengan berolahraga dia akan lelah dan dapat terlelap.

..
..

Berbanding terbalik dengan Richard. Monica justru tidur dengan pulas. Belum lagi karna hujan yang turun cukup deras membuat suasana lebih dingin dan tenang.

Ia bahkan tak tau bahwa saat ini ada orang yang sedang gelisah tak bisa tidur karna dirinya. Hari ini cukup melelahkan bagi Monica. Ia hanya ingin tidur lelap agar siap menjalani kejutan-kejutan berikutnya di hari esok.

..
..

Tubuh Richard sudah bersimbah keringat bagaimana tidak jika Ia terus lari di atas treadmil selama satu jam tanpa henti. Bahkan semakin lama Ia semakin mempercepat intensitas larinya. Menguranginya lalu mempercepat lagi.

Richard sudah merasakan tubuhnya lemas. Namun Ia tetap saja memaksa hingga akhirnya tubuhnya terjatuh dan terbanting begitu saja.

Ia mengatur napasnya kesal. Ia tidak suka berada dalam ke adaan seperti ini. Memikirkan sesorang yang tak seharusnya Ia pikirkan.

Richard berdiri dan berjalan sedikit tertatih karna kakinya kini sedikit lebam.

Ia duduk di atas sofa dan meluruskan kakinya. Tangannya kembali mengambil ponsel.
Masih juga tak ada pesan, dan lagi jam baru menunjukan pukul 3 pagi yang artinya masih beberapa jam lagi untuk Ia bisa ke kantor.

...
...

Monica sudah berdiri dengan senyum lebar dan juga segelas susu hangat di tangannya. Ia menyapa Richard yang baru datang nampak lesu dan pincang.

"Selamat pagi pak" sapa Monica dan mengulurkan minuman kepada Richard

"Keliatan bahagia sekali kamu" Cibir Richard dan mengambil minuman lalu berjalan menuju ruangannya yang di ikuti oleh Monica

"Jadwal bapak hari ini adalah , jam sepuluh nanti rapat internal persiapa Expo, lalu jam dua ada rapat pengembangan dan jam empat akan ada pertemuan dengan humas dari wonderful indonesia.."

Richard tak menyauti hanya mendengarkan lalu duduk di kursinya.

"Kamu ngga tanya kenapa kaki saya seperti ini?"

"Euhm.. Kenapa kaki bapak seperti itu?"

"Sudahlah, gerutu Richard. Batalkan semua jadwal saya untuk tiga hari kedepan ya"

Monica mengerutkan keningnya merasa bingung.

"Kenapa pak?"

Richard memberikan Monica satu map.

"Bisnis paket liburan kita menurun sangat drastis.. Saya mau tau apa yang salah."

"Mungkin orang-orang bosen di bali. Lagi pula sekarang banyak pilihan paket honeymoon di daerah-daerah yang belum seramai bali" ucap Monica

"Saya tau.. Tapi kita punya aset di sana. Jadi yang perlu kita cari tau adalah gimana membuat di sana tetap ramai. Paket liburan apa yang mereka mau." Ucap Richard

Turn (Never lose hope)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang