Cahaya Matahari yang mulai meninggu masuk dengan mudah dari celah kaya yang tak tertutup gorden sejak semalam. Sinar yang cukup terang itu mengusik Monica yang masih terlelap di kasurnnya. Perlahan Ia menyipitkan matanya. Ia mencoba menyesuaikan pandangannya. Ia baru saja bangun dari tidur tapi entah mengapa tubuhnya terasa begitu kaku.
Dengan pandangan yang masih sedikit kabur, Monica melihat Richard dengan samar-samar. Senyumnya mengembang, sepertinya sudah cukup lama Ia tak bermimpi seperti ini. Monica meletakan tangannya di bawah pipi sebagai pengganjal. Ia masih terus mengaggumi wajah tampan Richard.
"Nafas mu bahkan benar-benar terasa nyata" ucap Monica. Ia masih tersenyum menatap Richard sebelum sedetik kemudian Ia membelalakan matanya lalu menjerit.
"Aa...."
Merasa terganggu oleh pekikan Monica mau tak mau Richard pun terbangun.
"Ada apa?" Tanya Richard.
"Kamu ngapain di sini?"
"Sayang.. Kamu jangan aneh-aneh deh. Aku masih ngantuk..tidur lagi sini" ucap Richard dan akan menarik Monica. Namun Monica cepat-cepat duduk menjauh dari Richard
"Itu kamu ngapain ngga pake baju gitu?"
Richard mengeryitkan keningnya. "Kamu salah makan ya ?"
Monica mencoba menenangkan dirinya. Pelan-pelan Ia mulai mengingat apa yang terjadi dengan dirinya dan juga Richard. Benar, Ia lupa kalau Richard sudah sah menjadi suaminya.
"Sudah ingat?" Tanya Richard yang bangun dari kasurnya.
Monica tak mengatakan apapun. Ia hanya menggigit bibir bawahnya lalu menarik selimut untuk menutupi dirinya sendiri.
Richard menggelengkan kepalanya. "Apa aku semenakutkan itu sampai kamu harus menjerit?" Cibir Richard dan bangun dari tidurnya. Ia pun turun dari kasur hanya dengan menggunakan celana pendek, masuk ke kamar mandi dan kembali dengan bath rob untuk Monica.
"Pakai.."
"Kamu balik badan dulu.."
"Ya ampun Monica aku sudah lihat semua"
"Ssst..udah balik badan" rengek Monica
Richard menggelengkan kepalanya. "Ternyata masih banyak sikap aneh mu yang lain.." Ucap Richard dan memilih untuk keluar dari kamar.
Monica memukuli kepalanya sendiri. "Bodoh.. Monica..bodoh.. Dia suami mu.. " ucapnya.
...
...Monica keluar dari kamar, dengan hati-hati Ia menghampiri Richard yang sedang sarapan dengan roti juga susu di sofa ruang tamu.
"Rich.. "
"Hmm.." Saut Richard tanpa menoleh.
"Aku bikinin sarapan ya"
"Aku lagi sarapan.. " ucap Richard
Monica mendekat pada Richard dan ikut duduk di sofa.
"Kamu marah ya?"
Richard tak menjawab hanya terus memakan rotinya.
"Maaf.. Aku lupa kalau kita sudah menikah.."
Richard menoleh pada Monica, Ia menarik satu alisnya tak percaya mendengar ucapan Monica.
"Lupa?"
"Ya.. Kita kan belum ada satu minggu menikah. Wajar dong kalau aku masih lupa.."
Richard memiringkan tubuhnya menghadap Monica. Ia sungguh masih kesal pada Monica dan akan memprotes kalau saja Ia tak melihat wajah mencebik Monica yang menggemaskan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Turn (Never lose hope)
Fantasía"Sebutkan 3 permintaan mu" Monica tertawa sinis, Air matanya terjatuh bahkan disaat ia merasa sangat terpuruk orang lain tetap menganggap hidupnya hanyalah sebuah lelucon. "Apa menurut mu hidup ku lelucon? Apa menurut mu rasa sakit ku adalah mainan...