Risa duduk di pinggir sofa dengan mencebik Ia terus menatap Richard yang nampak tertidur pulas.
Risa menusukan jarinya ke pipi Richard. Richard yang baru terbangun pun terkejut mendapati Risa di sana dengan wajah muramnya.
"Kamu ngapain di sini?" Tanya Richard yang langsung mencoba untuk duduk.
"Aku lapar" ucap Risa
Richard mencoba membuka mata seutuhnya meskipun Ia masih sangat mengantuk.
"Kan ada roti.. Atau kamu bisa pesan makanan"
Risa menggeleng, "aku mau nasi gudeg"
"Hah? Jam berapa sekarang..besok pagi ya"
Risa mencebik dan menggelengkan kepalanya.
"Sayang ini jam dua pagi loh..coba order grab"
Mata Risa sudah berkaca-kaca. Ia tentu saja akan menangis kalau saja Richard tak cepat-cepat mengiyakan.
"Ya...oke jangan nangis.. Aku cari" ucap Richard.
Risa tersenyum bahagia lalu berdiri,begitupun Richard yang nampak malas. Ia mengerling pada Risa.
"Kamu mengerjai ku ya.. Sebelum kamu tau kamu hamil kamu ngga pengen apa-apa"
"Terus kalau aku ngga hamil kamu ngga mau cariin?"
Richard menggarukan kepalanya yang tidak gatal. Ia sudah masuk ke dalam pertanyaan jebakan.
"Iya..iya tetep aku beliin"
"Kalau ngga ikhlas ngga usah.."
"Ikhlas kok..aku cuci muka dulu ya.." Ucap Richard dan meninggalkan Risa.
Di balik semua sikap tenang Dan lembut Risa, Richard harus ingat Bahwa Risa adalah ibu hamil yang moodnya sangat amat ektrem.
..
..Richard menghela napasnya saat melihat Risa sudah kembali terlelap di kasurnya. Ia menyusuri jakarta berjam-jam hanya demi gudeg pesanan Risa dan saat ini Risa sungguh terlihat sangat nyenyak di atas kasurnya.
"Kamu jadi makan?" Bisik Richard. Risa menggeleng.
"Aku ngantuk buat kamu aja" ucap Risa dan membalik tubuhnya ke arah berlawanan.
Richard meletakan makanan itu lalu membaringkan tubuhnya di atas kasur. Bukan hanya Risa yang mengantuk Ia pun mengantuk.
Herannya Ia sama sekali tak kesal dengan Risa,tidak sedikitpun. Richard memiringkan tubuhnya dan menatap punggung Risa. Ia tersenyum melihatnya. Aneh sekali Ia sudah merasa begitu senang hanya dengan melihat Risa tidur. .
"Apa ini yang di sebut bucin hmm?" Gumam Richard pelan.
Risa kembali membalik tubuhnya,hingga kini jaraknya sangat dekat dengan Richard. Richard menyisipkan tangannya agar menjadi bantalan Risa Ia sendiri menyelimuti Risa lalu memeluknya.
Memeluk Risa adalah hal yang paling Ia sukai. Bahkan sejak pertama kali. Ia selalu merasa nyenyak dan nyaman saat tertidur dengan mendekap Risa.
"Good night" bisiknya sebelum terlelap.
..
..Rasanya Richard barus saja terlelap sebelum Ia kembali di kagetkan dengan Risa yang mendadak bangun lalu berlari ke kamar mandi. Tak lama suara muntahan pun terdengar. Masih dengan mata setengah terpejam Richard pun menyusul Risa.
"Kamu butug sesuatu? Kamu mau ke dokter?" Tanya Richard yang bersanda pada tembok dan matanya yang memejam menahan ngantuk.
"Aku ngebangunin kamu ya ? Maaf" ucap Risa
![](https://img.wattpad.com/cover/211318521-288-k814918.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Turn (Never lose hope)
Fantasy"Sebutkan 3 permintaan mu" Monica tertawa sinis, Air matanya terjatuh bahkan disaat ia merasa sangat terpuruk orang lain tetap menganggap hidupnya hanyalah sebuah lelucon. "Apa menurut mu hidup ku lelucon? Apa menurut mu rasa sakit ku adalah mainan...