Bab 20

3.4K 325 29
                                    

Risa terus mengetuk-ngetukan jarinya di atas meja.  Hal yang selalu Ia lakukan saat ia sedang berfikir keras. 
Ia semakin bingung dengan apa yang terjadi,  apalagi saat rapat tadi Denis bukan lagi seorang manajer menalinkan staff umum. 

Risa menghentikan jarinya, Ia tak tahan lagi,  Ia harus bertanya dengan seseorang.  Karna itulah Ia memanggil Dimas dan Adele ke dalam ruanganya.

Meski keduanya sudah duduk menunggu lebih dari lima menit namun Risa belum juga memulai pertanyaanya. 

"Bu? "Tanya Adele

"Aku sedang menimbang-nimbang apa harus bertanya ini dengan kalian.. "Jawab Risa

Adele dan Dimas pun saling paling pandang. 

"Apa memang bu? "

"Euhm..  Kalau aku tanya ini kalian pasti mikir kalau aku aneh" ucap Risa

"Kita udah mulai terbiasa bu" jawab Dimas yang langsung di sikut oleh Adele. 

"Jangan di dengerin bu,  kenapa bu? " tanya Adele

Risa menatap keduanya,  "kalian bisa jaga rahasia kan?  Bahkan dari Richard? "

Adele menganggukan kepalanya  dan di susul oleh Dimas yang ikut mengangguk. 

"Aku tidak bisa menceritakan semuanya..  Tapi, aku tidak bisa mengingat banyak hal sejak aku pingsan di Bali"

"Tuh kan.. Saya sudah duga.  Ayo kita ke rumah sakit bu" ucap Dimas

Risa menggeleng,  "kita urus itu nanti..  Tapi ada yang penting. Kalian kenal Denis? "

Keduanya mengangguk bersamaan. 

"Bagaimana kalian mengenalnya?" tanya Risa hati-hati.

Adele dan Dimas kembali saling menatap.  Mereka nampak ragu untuk bercerita. 

"Apa aku melakukan hal buruk dengannya? " tanya Risa mencoba mengira-ngira. 

"Sebenarnya bukan buruk juga sih bu" ucap Dimas

"Terus? "

"Pak Denis melakukan kesalahan, bukan pak Denis tetapi seketarisnya. Ibu memecat seketarisnya dan menurunkan jabatan pak Denis" lanjut Dimas

"Saya?" tanya Risa tak percaya dengan apa yang di dengar. Sungguh apa yang sebenarnya sudah terjadi pada hidupnya.

"Iya bu.."

"Kapan?"

"Sekitar Tiga tahun lalu atau lebih" jawab Adele kali ini

Tangan Risa gemetar bahkan sangkin gemetarnya Ia menyenggol ponselnya hingga jatuh.  Ia melirik pada ponselnya  yang jatuh itu, ponsel mewahnya sangat berbeda dengan ponsel milik Richard,Dimas bahkan Adele yang nampak jauh lebih mewah dari miliknya. Cara pembelian tiket Seaworld yang berubah juga isinya.

Dimas memungut hape Risa dan memberikannya. Dengan sangat perlahan Ia membalik ponselnya dan melihat tahun yang tertera di sana.

Untuk sesaat Risa merasa tak bisa bernapas. Ia merasa sedang di jejalkan ke dalam ruangan yang sangat amat sempit.

Mata Risa berkaca-kaca melihat angka 2023 di ponselnya itu.  Ini sudah 4 tahun sejak ke jadian hari itu.  Ia tidak masuk ke tubuh orang lain Ia hanya...
Hanya maju ke masa depan lebih cepat. 

Dan jika tubuh ini adalah miliknya, Risa itu adalah dirinya. Sikap buruk yang orang katakan tentang Risa itu adalah dirinya.  Dirinya sendiri di masa depan. 

Mengapa Ia berubah menjadi orang seperti ini?  Esme, kali ini Ia harus bertemu Esme. 

"Kalian boleh keluar" ucap Risa dengan suaranya yang gemetar. 

Turn (Never lose hope)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang