Pagi seakan datang lebih cepat dari biasanya, Risa mulai terbangun dari tidurnya Ia masih tak mau membuka matanya, hanya meraba sesuatu di sampingnya.
Ia tidur di atas kasur artinya Ia pasti sudah kembali menjadi Monica karna seingatnya semalam Ia berada di ruang tengah dan mencoba bertahan untuk tak tertidur.
Risa tau Ia memang sudah harusnya kembali menjalani kehidupan yang nyata, Ia tidak akan pernah melupakan kebahagia itu meski hanya sebentar.
Risa mencoba membalik tubuhnya meskipun terasa berat seperti ada yang menahannya, pasti Ia sedikit tak terbiasa dengan tubuh besarnya setelah sempat memiliki badan super langsing.
Perlahan Risa membuka matanya dan Ia bisa melihat dengan jelas seorang pria super tampan yang Risa kenal tertidur pulas. Bahkan meski dengan mata terpejam pria itu tak sedikitpun kehilangan pesona.
Risa tersenyum tipis dan menyentuh wajah pria itu.
“Hah..benar juga aku tetap tak memiliki kekasih bahkan di dunia Risa sekalipun” gumam Risa pelan.
Ia terus menatap wajah pria itu, Ia sering sekali bermimpi seperti ini. Hanya saja baru kali ini sosok pria itu nampak jelas.
“Dari banyak pria di dunia ini kenapa harus pak Richard hmm? Kenapa bukan leonardo dcaprio, tom cruise, sahrulkhan, atau hyun bin. Kenapa harus Richard, tapi tidak apa. Richard juga tampan dan hebat” gumam Risa lagi.
“Apa benar-benar seperti ini wajah Richard saat tidur, mulai saat ini setiap kali aku melihat mu aku pasti akan membayangkan wajah tidur mu ini.”
Pria tampan yang di panggil Richard itu bergerak dan mengambil tangan Risa untuk di pindahkan dari wajahnya.
“Ini masih terlalu pagi, tidur lagi Risa..”
Risa membelalak mendengar ucapan Richard, “dia memanggilku siapa?” tanyanya dalam hati.
“Tunggu” ucap Risa lagi. Ia menatap ruangan itu. Lalu menyentuh tubuhnya sendiri.
“hah..aku masih risa?”
Richard mengeratkan pelukannya pada Pinggang Risa, “iya kamu masih Risa, memangnya siapa kamu, ayo tidurlah” ucap Richard dengan suara seraknya.
Risa menatap Richard yang kini semakin mencoba mendekatinya, kalau ia masih Risa artinya Ia tidak bermimpi. Kalau ia tidak bermimpi berarti pria yang saat ini memeluknya juga nyata?
Risa menjerit seketika dan mendorong Richard menjauh darinya. Ia bergegas duduk dengan jarak yang cukup jauh dari Richard.
“Sayang, kamu apaan sih teriak pagi-pagi” keluh Richard.
“ka.ka..kamu nga..ngapain di sini?”
“Enough.. aku lelah sekali aku tidak ingin bercanda. Aku sampai di indonesia jam 2 pagi tadi dan langsung ke sini. Jadi tolong biarkan aku tidur, oke” ucap Richard.
Richard menggeser tubuhnya untuk mendekat pada Risa.
“Temani aku tidur ayo..” ucap Richard yang akan menarik Risa namun Risa reflek menampiknya.
Ia sungguh tidak tau apa yang harus Ia lakukan. Apakah Richard adalah suaminya? Risa melihat jari tangannya tak ada cincin pernikahan yang melingkar di tangannya.
“a..ap kamu suami ku?”
Richard tak tahan lagi, ia membuka matanya dan bangun dari tidurnya. Ia bersandar pada kepala kasur, memijit tulang hidungnya agar lebih sadar.
“Sayang, kamu tuh kenapa sih? Bukannya kita udah sepakat untuk ngga bahas pernikahan dulu?”
“Kita belum nikah?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Turn (Never lose hope)
Fantasia"Sebutkan 3 permintaan mu" Monica tertawa sinis, Air matanya terjatuh bahkan disaat ia merasa sangat terpuruk orang lain tetap menganggap hidupnya hanyalah sebuah lelucon. "Apa menurut mu hidup ku lelucon? Apa menurut mu rasa sakit ku adalah mainan...