10 : Bolos

123 20 0
                                    

Kiya dateng epribadi!!
Yuhuy!!

-----

Kanya mulai membuka matanya perlahan, yang ia rasakan saat ini adalah pening dikepala. Ia merasakan ada yang memegang tangan kanannya.

"Bian" lirihnya, Bian yang memegang tangan Kanya sambil tidur.

"Gue tadi habis ngapain sih? Perasaan gue tadi cuma berantem" gumamnya sambil memijit pelan pelipisnya dengan tangan kirinya.

"Udah bangun?" tanya Bian yang kini sudah bangun dari tidurnya.

"Lo gak liat?"

"Gue liat lah. Gimana? Masih pusing?" tanya Bian.

"Lumayan"

"Lo lama juga ya pingsannya. Gue sempet mau bawa lo ke RS kalo sampe pulang sekolah lo belum sadar" jelas Bian.

"Emang berapa lama?"

"Hhmm... Dari tadi pagi sampai istirahat kedua"

"Bangsat!" umpat Kanya.

"Kenapa?"tanya Bian heran kenapa Kanya mengumpat.

"Kok lama banget gue. Eh hp gue mana? Eh salah tas gue mana?" tanya Kanya mulai cemas.

"Di kelas lo lah"

"Pinjem hp lo"

"Buat apa?"

"Nyuruh Maya ngambil tas gue"

"Gue aja yang nyuruh Maya" ucap Bian sambil mengetik sesuatu di ponselnya.

"Lo bolos?" tanya Kanya yang membuat Bian mendongakkan kepalanya.

"Yaiyalah"

"Sorry" lirih Kanya datar.

"Sans aja kali. Sekalian gue mau bolos. Bosen belajar mulu"

"Kalo gue sih bolos sama gak bolos sama aja. Masih pinter. Lah lo? Belajar sono habis ini kenaikan kelas" sombong Kanya.

"Alah sombong lo. Bener ya kata maya. Kalo lo tuh aslinya asik anaknya"

"Apaan deh" ucap Kanya mulai datar.

"Habis ini Maya nganter tas kesini. Lo pura pura masih pingsan gih sana. Nanti kita bolos bareng"

"Itu mau lo! Bukan mau gue"

"Gue bosen kalo bolos disekolah. Jalan-jalan yuk!" ajak Bian.

"Rencana?" tanya Kanya.

"Lo pura-pura tetep pingsan aja dulu"

"Ok" ucap Kanya kemudian menutup matanya kembali. Pura-pura pingsan lagi.

"Lucu" batin Bian.

Pintu UKS terbuka dan muncullah seorang yang tadi dibicarakan Kanya dan Bian.

"Eh Bi. Gimana? Kanya udah bangun?" tanya Maya.

"Belum. Lo ijinin ke guru sama minta surat ijin pulang. Gue anter si Anya pulang" bohong Bian.

"Lo pakek apa nganternya? Lo bawa ke rumahnya atau rumah sakit?Terus kalo lo bawa ke rumahnya, lo tau alamat rumahnya Kanya? Apa perlu gue telepon bonyoknya?" pertanyaan beruntun dari Maya.

"Satu-satu bisa gak?" protes Bian.

"Sorry. Habisnya gue tuh khawatir tau sama Kanya"

"Oke gue jawab. Pertama, gue bawa motor tapi nanti gue pesen taxi online. Kedua, gue bawa kerumahnya. Soal alamatnya gue udah tau. Dan yang ketiga, lo gak usah telpon bonyoknya. Udah puas?"

On Your Side (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang