45 : sepupu?

59 9 0
                                    

"Halo Bi!" panggil Kanya saat telepon tersambung. Jika kalian mengira Kanya mengendarai mobilnya sambil menelpon, itu benar tapi ia menggunakan eraphone bluetooth.

"Kenapa? Lo udah pulang?"tanya Bian diseberang sana.

"Gue kerumah lo ya? Boleh gak?" tanya Kanya.

"Boleh aja sih. Disini juga ada bunda. Sekalian ketemu bunda ya? Katanya dia penasaran sama pacar gue yang cantik ini"

"Apaan sih bang?"

"Tuh kan. Ngaku aja bun, kalo bunda kepo sama pacar aku"

"Iya deh iya... Bunda ngaku..."

"Sorry ya. Ada perdebatan kecil sama bunda"

"Iya gak apa. Bentar lagi gue sampek. Gue tutup ya?" ucap Kanya dan mengakhiri panggilannya.

Tak lama, Kanya sampai didepan rumah Bian dan membunyikan klakson untuk satpam membukakan gerbang rumah Bian.

"Makasih pak" ucap Kanya pada satpam yang membukakan gerbang dan pak satpamnya hanya mengangguk.

"Eh.. Pacar gue udah sampek" ucap Bian yang sudah berada di halaman rumahnya dan Kanya yang baru saja keluar dari mobilnya.

"Apaan sih lo Bi" kesal Kanya.

"Masuk yuk! Udah ditungguin bunda di dalem" ajak Bian dan menggandeng tangan Kanya.

"Bun! Pacar aku udah sampek!" teriak Bian.

"Jangan teriak-teriak Bi" peringat Kanya.

"Yuk duduk!" ucap Bian dan mereka duduk bersisihan.

"Mana nih pacar abang? Bunda mau liat" goda Bunda Ayana dan mendekat ke arah Bian dan Kanya.

Kanya yang melihat bunda Bian hanya terkejut dan kemudian kembali seperti biasanya, tak lupa ia tersenyum kaku.

"Hallo tante!" sapa Kanya.

"Hai... Siapa nama pacar bang Bian?" tanya Ayana.

"Kanya tan" jawab Kanya.

"Cantik ya namanya, kayak orangnya juga"

"Apaan sih ma?" kesal Bian karena merasa Kanya agak risih.

"Kenapa sih? Mama cuma muji. Salah?" tanya Ayana.

"Ya enggak sih"

"Udah ah. Mama mau kedalam. Kamu jangan macem-macem sama anak orang!" peringat Ayana meninggalkan Kanya dan Bian diruang tamu.

"Tumben pengen mampir kerumah. Ada apa?" tanya Bian.

"Gak boleh? Gue pulang kalo gitu" jawab Kanya hendak berdiri, namun dicegah oleh Bian.

"Bolehlah. Gitu aja ngambek" ucap Bian dan seperti biasa, mengacak rambut Kanya.

"Kenapa sih cowok tuh selalu ngacak-acak rambut cewek?" tanya Kanya kesal.

"Gak tau. Gemes mungkin"

"Gak bisa gitu yang lain?"

"Yang lain kayak apa?" tanya Bian dan mendekatkan wajahnya ke wajah Kanya.

"Apaan sih!" ucap Kanya sambil mendorong wajah Bian menjauh darinya.

"Kok lo gak blushing sih?"

"Serah gue dong. Lagian tingkah lo udah kebaca kali" jawab Kanya santai.

"Lo ajaib" puji Bian.

"Hmm...."

"Habis ini lo disuruh ke supermarket. Tapi sebelum itu, gue pamit aja deh. Dari tadi si Sheila nelpon mulu. Salam aja buat nyokap lo" lanjut Kanya dan Bian mengantarkan Kanya keluar.

On Your Side (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang