15 : teror?

91 16 1
                                    

Mari lanjut re-publish nya, semangat!!..

Jangan lupa voment guyssssss.....

Selamat Baca!!

————

Sheila kini menunggu jemputannya. Mungkin pak Dadang masih menjemput Kanya terlebih dahulu. Jadilah ia menunggu didepan sekolahan.

"Lama" lirihnya.

Tiba-tiba ada yang menariknya dan membawanya dibelakang sekolah.

"Apa-apaan lo?" tanya Sheila ketus.

"Eittsss.... Bener kata orang-orang, kalo lo amnesia" ucap cewek tersebut, tak hanya cewek disini ada 2 cowok dan 2 cewek. Sedangkan Sheila sendiri. Tapi anehnya mereka bukan dari sekolahan yang sama dengan Sheila.

"Keroyokan?" tanya Sheila dengan senyum miring.

"Kalo iya kenapa?" ucap sang cewek meremehkan.

Sheila menjepit rambutnya dan menaruh tasnya asal.

"Gue siap!" ucap Sheila mantap.

"Wow... Gue takut" ucap si cowok satunya meremehkan. Sheila memang tak tau nama mereka. Tapi ia mencoba melihat di nametag mereka.

"Gio, Desi, Fio dan haris" ucapnya lirihnya.

"Cukup basa basinya" ucap si Gio dan mulai menyerang Sheila dengan kaleng berisi air. Sheila menghindar dan mulai menghajar si Gio dengan satu lengan yang masih diperban. Tak terima kini Haris maju dan dengan tatapan bengisnya Sheila melawan Haris. Melihat kedua teman cowoknya sudah terkapar, kedua cewek tersebut maju untuk menyerang Sheila bersamaan, tapi hasilnya nihil. Mereka akhirnya terkapar juga.

"Gue gak akan ngasihani kalian kalo gini lagi. Gue udah muak dan dari tadi gatal tangan gue pengen fight. Gue iblis bagi kalian. Camkan itu!" gertak Sheila dengan tatapan menusuk.

"Jangan sekali-kali muncul dihadapan gue!" ancam Sheila. Dan mereka berempat lari meninggalkan belakang sekolah. Perban Sheila yang semula bersih, kini harus kotor dan ia tutupi dengan jaket yang ia bawa.

"Buang-buang waktu gue aja" ucap Sheila dan menuju gerbang sekolah. Disana ia melihat mobil pak dadang yang menunggunya.

"Lama amat deh lo La!" teriak Kanya dari dalam mobil. Tenang aja. Kanya pakek topi dan kaca mata hitam.

"Bawel. Gue ada urusan sebentar tadi" jawab Sheila.

"Ke mall dulu yuk. Beli hp baru" ajak Kanya.

"Terus hp lo? Mau lo kemana-in?" tanya Sheila.

"Mau gue simpen"

"Buat gue aja. Kayaknya ponsel kita ketuker deh. Atau gak kita pernah tuker-tukeran hp sebelum kecelakaan. mungkin?" ucap Sheila.

"Iya mungkin ya. Yaudah nih. Tapi tetep kita beli baru" Kanya memberikan ponselnya kepada Sheila dan Sheila memberikan ponselnya kepada Kanya.

Mereka manuju mall dan langsung ke toko penjual ponsel doang. Setelah itu mereka pulang.

"Capek banget gue" ucap Sheila saat berada di kamar Kanya dan merebahkan tubuhnya dikasur Kanya.

"Mandi dulu sana gih" usir Kanya.

"Eh La. Boleh kita tukeran kamar? Gue nyaman disini" jelasnya pada Sheila.

"Oke deh. Gak apa kok Kanya. Lagian gue juga ngerasa gak nyaman juga dikamar gue. Mulai malam ini ya" Sheila menyetujuinya.

"Jadi setiap mau mandi lo ambil baju dulu kekamar masing-masing. Tapi hari ini gue pinjem baju lo ya" jelas Sheila.

"Siap!" ucap Kanya bergaya hormat dan meninggalkan kamarnya menuju kamar Sheila tak lupa ia mengambil bajunya dari lemari.

On Your Side (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang