13 : Amnesia?

148 20 4
                                    

"Gak mungkin pa!" teriak Felicya.

"Kenapa? Kenapa harus keduanya?" Felicya ambruk di dekapan sang suami. Kini mereka sedang berada diluar ruangan Sheila.

"Kita berdoa aja buat kesembuhan Sheila dan Kanya sayang. Aku juga gak bisa mindahin Kanya kesini. Kita sudah janji sama Kanya" jelas Gery.

"Berarti kita gantian jengukin mereka?" tanya Felicya memastikan. Dan dibalas Gery dengan anggukan kepala.

"Om! tante! Sheila sudah sadar" teriak Key dari pintu ruangan. Felicya dan Gery segera masuk kedalam untuk melihat sang putri.

"Bagaimana keadaanmu sayang?" tanya Felicya.

"Mama?" tanya Sheila.

"Iya ini mama sayang" jawab Felicya sambil memeluk Sheila.

"Terus itu siapa ma?" tanya Sheila sambil menunjuk Key.

"Ini gue Key Shel. Sahabat lo. Masa lo gak inget?" jelas Key dengan lembut.

"Gak inget" ucap Sheila dengan mata tertutup, seperti mengingat.

"Jangan dipaksakan sayang" tegur Gery.

"Iya pa"

"Sheila. Papa sama mama mau pulang sebentar ya sayang. Ngambil keperluan kamu selama disini" ucap Gery.

"Iya pa. Hati-hati"

"Key. Jagain Sheila ya"

"Iya om"

"Yaudah mama pamit pulang dulu sayang" ucap Felicya sambil pergi bersama Gery.

"Beneran lo gak inget gue?" tanya Key sekali lagi.

"Enggak" jawab Sheila datar.

"Yaudah kalo lo gak inget gue. Kita kenalan lagi yuk? Oke Hai Sheila nama gue Alvaro Key Pranaji. Gue sekelas sama lo. Kita dari kelas Mipa 3" Key memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangan kanannya.

"Nama gue..... Siapa ya?"

"Nama lo Nasyeila Reyna Pricafya biasa dipanggil Sheila" jawab Key.

"Oh oke ..... Salam kenal Key. Lo gak ngejek gue kan? Tangan kanan gue gak bisa, gue pakek tangan kiri aja ya" awalnya ia agak ragu dan kemudian menerima uluran tangan Key dengan tangan kirinya.

--------

Felicya dan Gery kini berada di rumah sakit tempat Kanya berada, untuk memeriksa keadaan putri mereka yang lainnya. Peristiwa seperti ini memang tak ada yang tahu. Apalagi kedua putri mereka sama-sama mengalami kecelakaan.

"Kanya sudah sadar?" tanya Gery saat melihat Kanya tengah duduk ditemani Bian disampingnya.

"Udah ma, pa" jawab Kanya.

"Kamu gak lupa sama kami ?" tanya Felicya meyakinkan.

"Masa aku lupa sama orangtua aku" jawab Kanya sambil tersenyum lebar. Sedangkan kedua orangtuanya terkejut. Apa ini benar Kanya? Benar kalau Kanya itu selalu tersenyum dirumah, tapi tak pernah selebar ini. Tertawapun sering, tapi jarang tertawa lepas.

"Kirain" canda Felicya kemudian memeluk Kanya.

"Aduh mama. Jangan erat-erat. Aku gak bisa nafas nih" eluh Kanya saat Felicya memeluknya erat.

"Maaf sayang. Habisnya kamu buat mama khawatir aja. Kamu inget siapa dia?" tanya Felicya sambil menunjuk Bian.

"Aku gak kenal sih ma. Tapi tadi dia udah ngenalin diri. Namanya Bian. Aku juga gak inget apapun. Namaku? Sekolahku? Temen-temenku? Sahabatku? Saudaraku? Ingatan ku kayak kehapus semuanya gitu ma. Sama kejadian kenapa aku bisa seperti ini " jelas Kanya.

On Your Side (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang