23 : Datang tiba-tiba

66 15 0
                                    

Kini Kanya sudah berada didalam kamarnya.

"Gue oon atau gimana sih? Peduli setan sama orang yang gak gue kenal. Mana pakek jadiin diri gue pendengar. Oh Shit! Gue kerasukan jin di rooftop" oceh Kanya merutuki diri sendiri.

Drrt....
Ponsel Kanya berbunyi. Panggilan masuk.

"Siapa sih?" Kanya mengangkat panggilan tersebut.

"Hm?"

"Woi Anya! Kerumah gue dong. Bonyok lagi keluar. Gue sendiri dirumah" ajak seseorang diseberang sana.

"OTW!" ucap Kanya dan mematikan panggilan.

Kanya mulai mandi dan berganti baju. Tak sampai 5 menit ia sudah selesai. Mengenakan kaos warna hitam favoritnya dengan celana diatas lutus. Rambut ia gerai dan tak lupa topi. Ia mengambil dompet dan ponsel, juga kunci mobil.

"Mau kemana non?" tanya bi Ijah.

"Ke rumah temen bi" jawab Kanya.

"Hati-hati non"

"Iya bi"

Saat akan membuka mobilnya. Ia melihat seseorang sedang berdiri didepan gerbang rumahnya. Mengenakan hodie abu-abu dengan tudung yang dikenakan.

"Siapa lo?" tanya Kanya. Dan seseorang itu menoleh, memperlihatkan wajah penuh memar ke Kanya.

"Kano" ucap Kanya.

"Kanya" Kanya membuka gerbang rumahnya dan menyuruh Kano masuk. Bukan ke rumahnya tapi kedalam mobilnya.

"Kenapa?" tanya Kanya sambil mengobati luka Kano. Di mobil Kanya memang sengaja ia siapkan Kotak P3K.

"Dikeroyok" jawab Kano.

"Tau rumah gue darimana?"

"Tanya wali kelas"

"Bisa nemenin gue sebentar" lanjut Kano.

"Oke. Bentar" ucap Kanya dan kemudian menelpon Kiki.

"Ki" ucap Kanya saat sudah tersambung.

"Lama mat deh lo Anya! Gue udah siapin film sama camilan nih"

"Sorry gue akan telat. Tapi gue dateng kok. Ada urusan dadakan. Mungkin satu jam"

"Oke deh. Gue ajak Bian sama Tama aja dulu. Tapi beneran lo kesini ya nanti"

"Iya Ki. Janji" ucap Kanya dan mematikan panggilan.

"Oke. Kemana?" tanya Kanya.

"Pakek motor gue mau?" tanya Kano.

"Lo bawa motor?" tanya balik Kanya.

"Iya. Mau apa enggak?"

"Oke deh" Kanya dan Kano keluar dari mobil menuju motor Kano. Tapi sebelum itu ia menitipkan kunci mobilnya kepada satpam rumahnya.

"Sengaja gue bawa 2 helm" Kanya memakai helm, menggantungkan topinya di celananya dan menaiki motor Kano.

"Udah?" tanya Kano.

"Udah" jawab Kanya dan Kano menjalankan motornya. Gak usah bayangin Kanya akan melingkarkan tangannya ke Kano, tangannya ia taruh di lutut mengetukkan jarinya ke lutut, atau gak tangannya ia silangkan didada. Selama perjalanan hanya ada keheningan.

"Kemana sih? Masih jauh?" batin Kanya.

Motor Kano berhenti di sebuah tempat pemakaman umum. Kanya menebak-nebak Bokap atau nyokap Kano yang sudah meninggal?

"Yuk!" ajak Kano. Kanya hanya mengekor dibelakang Kano. Tak lama berjalan mereka berhenti di sebuah makan bertulisan Zafaris Atama.

"Bokap" batin Kanya.

On Your Side (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang