57 : Ben

47 10 0
                                    

Hari ini Sheila dan Kanya berangkat sekolah seperti biasa. Tetapi hari ini Kanya tidak mengantar Sheila karena hari ini Sheila akan dijemput oleh pacarnya, Key.

"Beneran gak berangkat bareng gue?" tanya Kanya.

"Iya. Bentar lagi Key dateng. Sono lo berangkat" usir Sheila.

"Oke. Gue duluan" Kanya meninggalkan Sheila dan melanjukan mobil nya ke arah sekolahan nya.

Ditengah perjalanan, Kanya dihadang oleh sebuah mobil jep. Tak mau ada hal yang akan membahayakan dirinya. Kanya langsung mengeluarkan ponsel dan menghubungi Kiki.

"Samperin gue" ucap Kanya singkat dan mematikan panggilan. Menyalakan lokasi.

"Keluar!" teriak orang diluar dan menggedor kaca mobil Kanya.

"Dasar bangsat" umpat Kanya.

"Woy keluar!" teriam orang itu lagi. Kanya memutuskan untuk keluar dari mobil nya.

"Apa?" tanya Kanya tanpa rasa takut.

"Lo anaknya Gery?" tanya orang itu.

"Kenapa?"

"Ikut gue sekarang!" ucap orang itu dengan menyeret Kanya.

"Gak!" bantah Kanya dan melepaskan tangan orang itu dengan sekali hentakan.

"Ikut aja sih. Apa perlu gue seret lo dengan kekerasan?"

"Maju" tantang Kanya.

Terjadilah aksi yang sangat seru. Aksi perkelahian dijalanan. Kanya dengan gesitnya dapat menghindari setiap pukulan dan selalu membalas pukulan dari orang tersebut. Bukannya menyerah orang itu, makah muncullah temannya lagi. Dasar. Beraninya keroyokan.

"Fuck!" umpat Kanya.

"Ayolah nona manis. Ikut kami" ucap temannya tadi. Panggil aja si botak deh, yang tadi panggil aja si kerempeng.

"Enggak" tolak Kanya.

"Lagian kami gak mau ngapa-ngapain nona kok" ucap si botak.

"Gue gak bakal jamin kata-kata lo pada" ucap Kanya.

"Percaya sama kita" ucap si kerempeng menciba meyakinkan Kanya.

"Sorry. Tapi gue harus pergi" ucap Kanya karena melihat mobil Kiki mendekat ke arah mereka.

"Ck, kita pergi jon" ajak si botak pada si kerempeng. Mereka meninggalkan Kanya.

"Lo gak apa?" tanya Kiki.

"Gak apa"

"Siapa mereka?" tanya Kano.

"Gue gak tau. Nanti gue nyoba nyuruh bodyguard papa buat nyelidikin mereka"

"Besok lo berangkat bareng kita aja" saran Kiki.

"Males. Nanti kalo gue mau bolos gak ada mobil"

"Ah elah. Inget! Lo udah mau lulus" peringat Kiki.

"Tau tuh" timpal Kano.

"Stt... Kita berangkat aja" ucap Kanya menghentikan omelan dua orang didepannya ini. Meninggalkan mereka dan memasuki mobilnya.

"Dasar" gerutu Kano dan Kiki kemudian mereka masuk ke dalam mobil menuju sekolah.

Mereka sudah sampai dan kini sedang berjalan di koridor menuju kelas. Selama perjalanan, tak henti-hentinya adik kelas melihat mereka bertiga. Sudah pasti para cewek melihat Kano dan Kiki sedangkan para cowok melihat Kanya.

"Kak Kanya!" panggil salah seorang adik kelas. Cukup tampan, tinggi pula.

"Apa?" tanya Kanya cuek.

On Your Side (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang