44 : firasat

55 9 0
                                    

Ujian kenaikan sekolah sudah selesai. Itu berarti sudah seminggu lebih. Kini Kanya sudah berada ditingkat akhir SMA. Banyak hal yang harus dilakukan dan mereka melakukan pelajaran seperti biasanya sebelum liburan. Tapi itu tidak berarti untuk Kanya. Ia tetap saja berbuat ulah, dan Bian tidak akan mencegah pacarnya itu.

"Bi! Bilangin ke Kanya, jangan bolos mulu" kesal Ara. Kanya, Bian, Kano, Kiki, Tama, Maya dan Ara kini berada dikantin.

"Ngomong sendiri bisa kan? Lo punya mulut" pedes banget mbak nya kalo jawab. Ya. Yang membalas ucapan Ara itu Kanya.

"Habisnya lo gak kasihan apa sama pak Bagus yang tiap hari ngomel-ngomel mulu" ucap Maya.

"Palingan nanti pak Bagus kangen sama Kanya kalo udah lulus" bela Kiki.

"Serah dia mau ngapain? Gue cuma pacarnya, gak ada hak buat ngekang dia. Lagian dia masih ngerjain tugas kok" tambah Bian dan mengacak rambut Kanya.

"Iya deh iya. No! Lo gak ngebelain si Kanya juga?" tanya Maya dengan maksud menyindir.

"Ngapain? Udah ada 2 yang ngebelain. Gue mah iya-iya aja" jawab Kano santai.

"Udah deh May. Kamu jangan gitu, terserah dia. Lagian kamu harus maklum. Dia kan badgirl" ucap Tama menenangkan.

"Iya deh iya" pasrah Maya.

"Iya juga" pasrah Ara juga.

"Tadi lo habis ngapain?" tanya Kano saat tak sengaja tadi melihat Kanya berlari mengelilingi lapangan basket.

"Sengaja nempelin permen karet di bangku bu Jawa" ucap Kanya tanpa dosa. Btw bu Jawa itu julukan dari Kanya untuk bu Siti yang berasal dari Jawa.

"Bu Jawa?" heran Kiki.

"Ituloh, bu Siti yang ngajar bahasa inggris" Ini Ara yang menjawab.

"Emang lo tadi kemana pas jam pelajaran bu Siti?" tanya Bian.

"Rooftop. Habis boker" jawab Kano enteng. Padahal ada yang lagi makan.

"Lo boker di rooftop?" tanya Kiki.

"Ya gila. Maksud gue. Habis boker ditoilet, gue ke rooftop" jawab Kano.

"Lo kalo ngomong soal boker jangan disini dong. Gak tau apa gue lagi makan?" kesal Maya dan menghentikan acara makannya.

"Sorry" ucap Kano tak bersalah.

"Udah May. Kamu lanjut makan aja" ucap Tama dan menyuruh Maya melanjutkam makan.

"Udah cebok gak lo?" tanya Kiki.

"Udahlah. Gue gak sejorok itu kali" jawab Kano.

"Kirain"

"Udah deh jangan bahas gituan. Pacar gue lagi makan" ucap Tama menghentikan topik boker tersebut.

"Gue udah berhenti ngomongin boker ya" kesal Kano karena ia sudah berhenti tapi si Kiki aja yang terus membahasnya.

Brakkk..
Tiba-tiba Kanya menggebrak meja tetapi masih dengan posisi ia duduk, otomatis pandangan tertuju pada dirinya dan Kanya hanya memasang ekspresi datar dan kesal(tapi lebih kelihatan datarnya)

"Ada apa?" bisik Kiki dan pasti Kanya mendengarnya tetapi Kanya enggan untuk membalas keran ia tau oasti nanti pulang sekolah si Kiki akan main dirumahnya.

Kanya berdiri dan menghampiri meja siswi yang berada 3 meja dari tempatnya. Teman-temannya hanya bisa diam ditempat. Mereka tau, Kanya tidak akan melakukan hal yang bodoh apalagi di keramaian.

"Kalo ngomongin gue. Langsung aja didepan. Gue gak suka diomongin dibelakang!" ucap Kanya dengan dingin yang kini sudah berada disana.

"G-gue gak ngomongin lo kok" jawab siswi tersebut dengan agak gagap.

On Your Side (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang