20 : Penjelasan (2)

84 18 0
                                    

Setelah kejadian yang menimpa Kanya. Kini ia akan lebih mencoba untuk terbuka kepada sahabat serta saudaranya tentang masalah yang menimpanya. Kanya kini berada di kamarnya bersama Sheila.

"Kanya. Selain itu apalagi yang lo rahasiain?" sinis Sheila pada Kanya

"Udah gak ada lagi" jawab Kanya.

"Gue heran. Gue pas jadi lo kok semua orang disana pada takut sama lo?"

"Gak tau"

"Untung aja bukan gue yang ngadepin masalah lo itu. Untung aja gue ingatan gue balik disaat yang tepat" ucap Sheila.

Tunggu? Diposisi Kanya? Pas jadi Kanya? Kapan?

Flashback on.

Kanya mencari kembarannya dengan tergesa-gesa. Ia ingat semuanya.

Brakkk. Ia membuka pintu kamar Sheila dengan keras dengan mata yang berkaca-kaca.

"Ada apa Kanya?" tanya Sheila.

"Gue bukan Kanya. Gue Sheila. Gue udah inget semuanya" jelas Kanya, ah salah maksudnya Sheila.

"Syukur deh lo inget" Kanya bangkit dari posisi duduknya.

"Lo udah inget?" tanya Sheila.

"Iya"

"Sejak?"

"Sejak gue pulang ke rumah ini dan saat gue disekolah lo"

"Kenapa lo gak ngomong!" ucap Sheila parau.

"Lo juga kenapa gak bilang kalo jadi bahan bully!" ucap Kanya sedikit menaikkan nada bicaranya. Sedikit.

"Gu-gu-gue.... Gak ada maksud buat gak bilang" Sheila menunduk. Takut.

"Kita sama sama nyembunyiin suatu hal yang cukup besar. Jadi jangan saling nyalahin"

"Tapi kenapa gue kok bisa dikira lo?" tanya Sheila penasaran.

"Lumayan panjang, gue singkat aja. Waktu sarapan, kita naruh tas kita diatas meja. Waktu itu tas kita samaan jadi ketuker, apalagi hp kita sama-sama didalem tas. Setelah lo nurunin gue di halte lo pergi. Dari rekaman cctv yang gue liat dari mobil gue lo mau ditabrak dari arah depan jadi lo ngehindar dan akhirnya lo ngalamin kecelakaan. Mobil yang nabrak lo itu mobil saudara temen gue yang udah meninggal. Dan gue, gue waktu itu mau nyebrang dan dari arah lain ada mobil dengan kecepatan yang cepet nabrak gue. Lo tau siapa yang nabrak gue?"

"Mana gue tau lah" dengan malasnya Kanya memutar bila matanya, dia belum selesai cerita, Sheila main potong aja.

"Yang nabrak gue adalah orang yang nabrak lo juga. Gue tau dari nomor plat mobilnya. Sebelum gue benar-benar hilang kesadaran. Gue sengaja liat plat mobilnya" jelas Kanya.

"Wahhh.... Hebat..." kagum Sheila dengan bertepuk tangan.

"Berhubung lo udah inget. Mulai besok kita kembali ke diri masing-masing. Gue juga mau ngurusin masalah gue sama si Kania"

"Dan Sheila, masalah lo udah beres" lanjut Kanya dan meninggalkan kanar Sheila menuju kamarnya.

"Thanks Kanya"

Flashback off.

"Gue pergi dulu Shel. Ijinin ke papa. Ada urusan" ucap Kanya meninggalkan Sheila tak lupa ia mengambil jaket favoritnya dan topi hitamnya.

"Oke hati-hati!" teriak Sheila saat Kanya sudah melewati pintu kamar.

"Ahhh... Gue bosen...." Sheila membaringkan tubuhnya di kasur milik Kanya.

On Your Side (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang