Teetttt......
Bel istirahat kedua berbunyi. Itu artinya hukuman Kanya dan Kano telah berakhir."Kantin?" tanya Kano dan dibalas deheman oleh Kanya.
"Kanya!" teriak Kiki menghampiri mereka.
"Mau kemana?" tanya Kanya.
"Nyamperin lo. Nih minum" Kiki menyerahkan air mineral pada Kanya dan juga Kano.
"Thanks" ucap Kano.
"Yoi bro"
"Ki!" panggil seseorang dari arah belakang Kanya dan Kano.
"Apaan Fab?" tanya Kiki.
"Ditunggu anak-anak PMR tuh"
"Ada apa?" tanya Kiki bingung.
"Lo lupa? Ada rapat. Eh, ngapain lo disini sama Anya juga Kano?"
"Gak sengaja ketemu tadi" bohong Kiki.
"Ow... Yaudah yuk!" ajak Bian.
"Gue duluan ya Kan, No" pamit Kiki.
"Duluan" pamit Bian. Kiki dan Bian pergi.
"Oke" jawab Kano. Kanya hanya mengangguk.
"Kenapa Bian gak lo kasih tau hubungan lo sama Kiki?" tanya Kano.
"Itu urusan gue. Gue mau nelpon bokap dulu" pamit Kanya dan Kano pergi menuju kelas.
"Pa" panggil Kanya saat telepon tersambung.
"Iya. Ada apa sayang?" tanya Gery.
"Papa bisa dateng ke sekolah gak?"
"Kamu buat ulah lagi?"
"Iya"
"Yaudah papa kesana sayang"
"Iya pa. Hati-hati"
Tuutttt.. Papa Kanya yang mematikan panggilan. Gak sopan kalo Kanya yang mematikannya duluan.
"Beres"
"Kemana lagi ya? Kantin? Bosen. Rooftop? Enggak ah. Taman belakang? Males. Perpus? Tadi udah" ucap Kanya sambil berjalan.
"Ikut gue!" seseorang tiba-tiba menarik tangan Kanya. Jika dilihat seragamnya tak sama dengan milik Kanya. Tapi kenapa ia bisa masuk ke sekolah Kanya?
Kanya mengikuti cowok itu ke gudang belakang sekolah dengan tangan yang masih dipegang cowok itu.
"Apaan?" tanya Kanya dengan muka yang datar saat mereka sudah sampai dan tangannya dilepas.
"Bener lo yang namanya Kana?" tanya cowok itu.
"Iya. Kenapa?"
"Kenalin gue Erik Giony Hartono. Dari SMA Nirmala" ucap Erik sambil mengulurkan tangannya kepada Kanya.
"To the point. Kenapa cari gue?" Kanya tidak menerima uluran tangan Erik.
"Lo gak tau? Alex gak bilang apa-apa sama lo?" tanya Erik. Alex? Oh ini yang nantangin gue balapan? Batin Kanya.
"Gak" jawab Kanya santai
"Gue yang nantangin lo balapan. Gue kesini mau tau aja gimana muka lo. Ternyata cantik juga. Gak salah gue taruhan sama Alex" jelas Erik.
"Taruhan?" tanya Kanya heran
"Iya. Gue taruhan sama Alex. Kalo lo menang, mobil gue buat lo dan motor gue buat Alex. Tapi kalo gue menang. Gue mau lo jadi pacar gue" jelas Erik.
"Apaan lo?" ucap Kanya sarkas tapi dengan muka datar.
"Gak pakek penolakan Kana. Gue tunggu nanti malem lo di arena balapan. See you calon pacar" ucap Erik dan meninggalkan Kanya di gudang belakang sekolah. Sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
On Your Side (COMPLETED)
Ficção AdolescenteCerita sudah tamat! Ini murni dari otak penulis ya! --------- "Gue, ya gue! Lo, ya lo!" Cerita twinsister yang lumayan rumit, berawal dari mana ya? Tak hanya cerita sistership disini, ada beberapa konflik lain yang di alami oleh keduanya. Friendsh...