11 : Firasat

151 21 1
                                    

Kiya mumpung lagi rajin ngetik nih, makanya update lagi

Selamat membaca!!

——————

Sheila pulang diantar oleh Key dan teman-temannya hanya sampai pagar depan rumahnya. Mereka pulang tidak terlalu malam karena waktu masih menunjukkan jam 6.

"Thanks ya buat hari ini" ucap Sheila saat sudah berada diluar mobil.

"Noprob lah La" jawab Gilang.

"Gue seneng kok bisa berteman sama cewek cantik kayak lo" goda Tara.

"Apaan deh kalian. Udah ah sono lo masuk Shel" suruh Key.

"Kenapa lo Key? Cemburu nih ye?" goda Tara.

"Apaan deh. Udah sana Shel. Masuk udah malem. Salam buat bonyok lo" suruh Key.

"Bawel banget sih lo Key. Iya gue masuk. Bye Key, Lang, Tar!" ucap Sheila sambil melambaikan tanganya dan kemudian masuk kedalam rumah nya. Key mulai menjalankan mobilnya meninggalkan rumah Sheila.

"Kapan mau lo tembak?" tanya Tara. Tara sudah mengetahui bahwa sahabatnya ini menyukai sahabat perempuannya sendiri, Sheila. Tara terlalu peka untuk mengetahuinya.

"Apaan deh lo Tar. Mati nanti kalo ditembak" canda Gilang.

"Ogeb jangan dipelihara napa sih Lang?"

"Gue gak mau kalo gue ngutarain perasaan gue, dia jadi jauh dari gue. Gue gak mau. Untuk sekarang lebih baik kayak gini aja" jawab Key.

"Kalo ada yang nembak dia terus mereka jadian? Lo terima?" tanya Tara meyakinkan.

"Asalkan dia bahagia gue juga bahagia dan asalkan dia gak ngejauh dari gue. Gue gak apa kok Tar"

"Bahas apaan dah kalian? Udah deh yang ada sekarang dijalanin aja dulu" ucap Gilang yang tak mengerti konteks yang dibicarakan Key dan Tara.

-----------------

"Gue anter lo dulu, Bi" ucap Kanya.

"Gak usah gue anter lo dulu baru gue nanti naik taxi pulangnya"

"Gak usah! Langsung aja kerumah lo. Gak ada penolakan" ucap Kanya keras kepala.

"Oke deh iya. Jangan-jangan lo mau ketemu sama bunda gue ya?" goda Bian.

"Ngapain?" tanya Kanya sambil melihat keluar.

"Mungkin lo mau daftar jadi calon menantu bunda gue"

"Jangan halu" ucap Kanya.

"Tapi jangan sekarang deh kalo mau ketemu bunda gue, yang ada bunda gue khawatir liat muka lo kayak gitu. Dikira gue ngapa-ngapain lo nanti"

"Udah deh. Nyetir yang bener" Kanya tak mau menanggapi candaan Bian.

"Iya iya. Lo PMS ya?" Bian masih saja menggoda Kanya.

"Bi stop! Mood gue tadi bagus ya. Sekarang udah badmood gara-gara lo! Nyetir aja yang bener" Kanya mulai emosi.

"Iya" Bian mulai diam. Takut singa dalam diri Kanya muncul.

Selama perjalanan mereka berdua diam. Tak ada pembicaraan.

"Udah sampai" ucap Bian kemudian.

"Turun!" suruh Kanya.

"Iya gue turun" ucap Bian sambil turun dan Kanya juga ikut turun dari mobil.

"Ngapain lo ikut turun?" tanya Bian.

"Gue pindah duduk. Bego atau gimana sih?" sarkas Kanya.

"Kasar bener kata kata lo. Iya iya yang pinter"

On Your Side (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang