38 : ketahuan

62 10 0
                                    

"Pagi!" sapa Bian saat berpapasan dikoridor.

"Pagi" Sheila membalasnya,OMG! Dengan senyum guys. Sheila ingat! Lo sekarang jadi Kanya.

"Lo gak kesambet kan?" tanya Bian dan mengecek dahi Sheila.

"Ya ampun! Gue lupa!" batin Sheila.

"Tadi gue inget kelakuan konyol kakak gue. Jadinya gue senyum" bohong Sheila, dan memasang ekspresi datar.

"Seriusan?"

"Hmm...." ucap Sheila dan berlaku meninggalkan Bian yang masih bingung.

"Eh Anya!" panggil Bian dan Sheila menoleh.

"Kok gue lo tinggal?"

"Lo lama. Buruan!" Bian berjalan dengan langkah besar menghampiri Sheila.

Bian dan Sheila berjalan beriringan menuju kelas Kanya. Selama perjalanan Bian yang banyak berbicara. Jika sekarang Sheila bukan dalam posisi menjadi Kanya, ia akan menanggapi ocehan Bian. Apalagi topik yang Bian bicarakan menarik perhatian Sheila.

"Gue duluan Anya!" pamit Bian pada Sheila dan dibalas Sheila anggukan kepala.

"Kanya!" panggil Maya saat Sheila masuk dan Bian pergi menuju kelasnya.

"Hm?"

"Lo ditunggu Kano di rooftop. Katanya dia chat lo, tapi gak lo liat. Ponsel lo kemana sih?" ucap Maya.

"Ah sial! Gue kan gak bawa ponsel Kanya" batin Sheila.

"Ketuker sama kakak gue" jawab Sheila.

"Owww... Makanya kalo punya ponsel jangan pasaran dong" canda Maya, Sheila hanya memutar bola matanya dan menaruh tas dimejanya.

"Gue pergi" pamit Sheila.

Sheila berjalan menuju rooftop dengan sangat santai. Saat tiba disana, ia tidak melihat keberadaan Kano.

"Mana sih? Katanya nungguin" kesal Sheila. Ia menghentakan kedua kakinya dan mengembungkan kedua pipinya.

"Tapi enak juga sih. Gue pengen nikmati angin dipagi hari" ucap Sheila. Ia merentangkan kedua tangan dengan mata yang tertutup, membiarkan angin menerpa wajah cantiknya, tak lupa senyum manis menghiasi bibirnya.

"Ngapain lo?" tanya Kano dan posisi Sheila masih sama.

"Menikmati hembusan angin" jawab Sheila enteng.

"Aneh" batin Kano

"Gue pengen banget nakal kek gini. Tapi gue gak berani, rasanya tuh gue gak akan bisa" ucap Sheila. Posisi? Masih sama.

"Kanaya Zinya Pricafya. Gue pengen kek dia. Berani, tegas, urakan tapi gue suka gayanya, jago beladiri, pinter. Kurang apalagi coba?"

"Gue pengen terus kek gini. Nyoba hal baru dan......." Sheila tersadar bahwa ia telah banyak bicara dan membuka matanya. Ia melihat Kano sedang melihat dirinya dengan pandangan yang sulit ia artikan.

"Eh?" ucap Sheila saat Kano mendekat ke arahnya.

"Dimana Kanya?" tanya Kano.

"Lo denger semuanya?" tanya balik Sheila.

"Jangan nanya balik. Gue tanya sekali lagi! Mana Kanya?" tanya Kano dengan suara pelan.

"Di sekolah gue. SMA Garuda" jawab Sheila.

"Anu... Mmm.... Gue mohon jangan bilang ke siapapun kalo gue sama Kanya kembar. Please!" Sheila takut akan rahasia yang harus dirahasiakan oleh Kanya terbongkar.

On Your Side (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang