Epilog

104 8 0
                                    

Hai! Di bawain epilog nih.
Semoga suka.

Ini ternyata udah ada di draft dan aku baru tau. Soalnya jarang buka cerita ini juga.

Happy reading

------

Setelah Kano menyatakan melamar Kanya. Disaat itu juga Kano meminta ijin ke kedua orang tua Kanya. Setuju? Iya dong. Mana Kano bilangnya saat acara resepsi si Sheila dan Key.

Tepat hari ini, 2 bulan setelah kejadian tersebut. Kedua orangtuanya, maksudnya orangtua Kanya sibuk menyiapkan acara pernikahan sang putri.

Kanya? Jangan ditanya. Mana mau dia ikut repot. Kano? Dia sibuk menyiapkan acara pernikahannya dengan Kanya. Sedangkan sang calon malah asyik ngampus dan bersantai dengan Kiki.

"Lo gak mau bantuin Kano?" tanya Kiki.

"Gue kan udah bilang, gue gak mau pusing. Gue bantuin dia fitting baju aja"

"Gak bantuin itu anjer. Emang harus, masa lo mau nikah tapi bajunya biasa aja"

"Ow......"

"Sekarang Kano mana?" tanya Kiki.

"Dikantor"

"Sibuk bener calon suami lo. Lo beneran gak ada niatan buat bantuin dia? Kasihan. Masa habis ngampus dia harus ngurus kantor sama ngurusin acara pernikahan kalian. Mikir dong say..... Kasihan tuh badannya. Kalo Kano sakit gimana?" ucap Kiki dan itu membuat Kanya sedikit tersentil hatinya. Iya juga ya? Batin Kanya.

"Oke. Gue ke kantor Kano sekarang" putus Kanya dan menyambar kunci mobilnya dan meninggalkan Kiki sendirian di Cafe.

-------

Kanya berjalan santai memasuki kantor Kano dengan membawa paperbag berisi makanan.

Toktok....

"Masuk!" Tanggapan suara dari dalam.

"Sibuk banget ya?" Tanya Kanya saat masuk ke dalam ruangan Kano.

"Lumayanlah"

"Udah makan?"

"Belum. Gue masih sibuk liat berkas-berkas yang tambah banyak nih" keluh Kano.

"Nih makan. Jaga kondisi" peringat Kanya dan menaruh paperbag di meja, kemudian ia mendekat ke arah Kano.

"Iya. Bentar" kano masih sibuk menghadap laptop nya.

Kanya kesal kepada Kano, ia memilih untuk lebih mendekat ke arah Kano.

"Kanova Atama!" Ucap Kanya dan Kano yang tahu kondisi itu kemudian menutup laptopnya dan beralih menatap Kanya.

"Iya Ay" jawab Kano dan merangkul pinggang Kanya. Menenggelamkan kepalanya di perut Kanya dan Kanya hanya bisa mengelus kepala Kano.

"Makan" Kanya melepaskan rangkulan Kano dan membawanya ke sofa yang disediakan disana. Mengeluarkan makanan dari paperbag.

"Suapin boleh?"

"Enggak!" Tolak Kanya.

"Iya deh iya" dengan gerakan yang lesu, Kano mulai memakan makanan yang dibawakan oleh Kanya. Kanya hanya bisa mendengus melihat tingkah calon suaminya itu. Tunggu! Barusan ia mengatakan 'calon suami'?

"Calon suami" gumam Kanya dan kemudian ia bergidik sendiri.

"Apa?" Tanya Kano karena tak dapat mendengar jelas gumaman Kanya.

"Gak apa"

"Lo udah makan?" Tanya Kano.

"Udah. Tadi habis dari kafe sama Kiki"

On Your Side (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang