Sheila kini berada di perpustakaan, yang ia lakukan sekarang ialah melamun untuk memenangkan pikirannya. Ia berpikir dan merencanakan sesuatu.
"Shit!" umpatnya.
"Gak ada yang beres disini. Gue harus bertindak. Takutnya nanti tambah parah pembully-an disini" lirihnya.
"Gue bawa jaket punya Kanya, bawa masker. Tinggal beraksi aja pulang sekolah atau gak pas jam-jam pembullyian berlangsung" ucapnya.
"Shel!" panggil Key.
"Ngapain masih disini? Balik ke kelas yuk!" ajak Key.
"Emang udah bel?"
"Udah Shel. Lo mikir apa sih sampek gak denger suara bel?" goda Key.
"Gak kok. Yaudah balik aja yuk" ajak Sheila pada Key.
Mereka berjalan beriringan menuju kelas dan sesampainya di kelas ternyata belum ada guru yang dateng. Saat Sheila menuju bangku nya, ia menabrak seorang cewek yang menurutnya, penampilan cewek itu lumayan.
"Sorry" ucap Sheila pada anak itu dan tak ada balasan apapun.
"Apasih" batinnya. Dan ia duduk ditempatnya.
"Key!" panggil Sheila pada Key tang kebetulan duduk didepan Sheila.
"Apa Shel?"tanya Key.
"Dia siapa?" tanya Sheila pada Key dan menunjuk anak yang tadi tak sengaja ia tabrak.
"Ow... Dia itu Nella, Shel. Kenapa?"
"Gak apa sih. Pendiam?"
"Gue gak terlalu tau. Tanya aja sama Arsha kalo enggak sama si Mara"
"Oke deh kalo gitu" Sheila dan Key kembali pada posisi semula.
"Gue harus cari tau. Takutnya nanti membahayakan" batinnya.
Kini pelajaran telah usai dan semua siswa dan siswi berbondong-bondong untuk pulang kecuali satu orang, Sheila.
Sheila kini berjalan menuju kamar mandi, memaka jaket, masker, rambut yang ia jepit ke belakang dan tak lupa memakai tas.
Ia berjalan sepanjang koridor, mencari sesuatu yang janggal.
Ia menuju tempat-tempat yang biasanya dijadikan pembullyian, seperti gudang yang tak terpakai, kamar mandi, dan belakang sekolah.Ia memulainya dari kamar mandi dan benar saja. Disana ia melihat adegan yang sangat tidak baik. Astaga.
"Pembully-an?" tanya Sheila saat memasuki kamar mandi. Dan mereka menghentikan aksinya. Disana ada 4 cewek yang mengerumuni 1 cewek cupu.
"Ngapain lo disini?" tanyanya.
"Serah gue dong!" jawab Sheila.
"Keluar lo!" usir cewek berbadan agak gemuk.
"Gak! Sebelum kalian berhenti ngebully!" ucap Sheila.
"Ini urusan kami. Lo jangan ikut campur!" teriak temannya.
"Hajar dia!" suruh cewek yang lumayan cantik dari ke-3 temannya.
Sheila mulai diserang dan dengan gesitnya ia melumpuhkan semuanya. Meskipun Sheila hanya memakai tangan satu untuk bertarung.
"Bangsat lo!" teriak cewek yang menyuruh tadi. Dan cewek itu mulai menyerang Sheila dan dengan cepat ia mengunci tangan si cewek itu.
"Gue peringatin sama lo! Jangan sampek gue denger dan liat di SMA ini ada yang namanya PEMBULLYIAN! Kalo sampek lo atau yang lainnya ngelakuin hal itu lagi. Gue pastiin kalian gak bakal selamat!" bisik Sheila tepat ditelinga si cewek itu dengan nada dingin dan berkesan kejam. Lalu melepaskan tangan si cewek tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
On Your Side (COMPLETED)
Teen FictionCerita sudah tamat! Ini murni dari otak penulis ya! --------- "Gue, ya gue! Lo, ya lo!" Cerita twinsister yang lumayan rumit, berawal dari mana ya? Tak hanya cerita sistership disini, ada beberapa konflik lain yang di alami oleh keduanya. Friendsh...