6 : Kaos

173 21 4
                                    

Enjoy my story....

-----

"Gimana nih?" ucap Sheila sambil menggigit kuku jarinya.

"Gimana apanya Shel?" tanya Key yang tiba-tiba berada disamping Sheila.

"Gak apa sih aslinya. Eh, gue pulang dulu ya saudara gue udah ada di depan. Bye Key!"

"Hati-hati Shel!"

Sheila berjalan menuju depan gerbang. Ya, Sheila tidak berbohong kepada Key kalau ia sudah dijemput. Sheila mulai masuk ke dalam mobil.

"Yuk pulang Kan" ajak Sheila.

"Lo gak ada mau ngomong sesuatu gitu sama gue?" tanya Kanya hati-hati.

"Emang gue mau ngomong apa ya?"

"Ya kayak lo mau ngomong gitu, curhat kek?"

"Kok lo tumben ngurusin urusan gue?"

"La! Gue tuh daritadi punya firasat gak enak"

"Cuma firasat lo aja kali Kan. Udah deh pulang aja yuk!"

"Oke deh La" pasrah Kanya.

"Lo udah bohongin gue La" batin Kanya.

"Sorry Kanya" batin Sheila.

"Udah sampek. Lo gak turun? Ngelamun aja dari tadi. Ngelamunin apa sih lo?" ucap Kanya.

"Eh iya. Gak kok bukan apa- apa"

Kanya turun dulu kemudian disusul Sheila.

"Kalo ada apa-apa bilang sama gue. Biar gue ada gunanya jadi sodara" ucap Kanya datar.

"Iya Kan" jawab Sheila.

"Gue duluan. Langsung istirahat. Mama sama papa tadi chat gue kalo bakal pulang telat"

"Oke"

Kanya berjalan menuju kamarnya sedangkan Sheila duduk disofa ruang keluarga.

"Apa gue cerita aja ya sama Kanya?" tanyanya pada diri sendiri.

"Nunggu waktu yang pas aja deh"

"Gue belum siap cerita sama Kanya"

Sheila kemudian melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

Selain itu disisi lain. Kanya sedang gelisah.

"Gak boleh mikir yang aneh aneh Kanya. Percaya aja sama Sheila. Tapi gue juga bohong sama dia. Au ah La! Gue pusing"

"Kalo waktunya pas baru gue cerita"

Mereka berdua sama sama menunggu waktu yang pas untuk menceritakan cerita mereka masing-masing. Sheila dengan cerita yang mengapa ia dibully. Sedangkan Kanya? Apa masalah yang dimiliki Kanya? Rumit memang tapi itulah yang namanya hidup. Penuh dengan misteri.

/////-/////

"La! Sheila!" teriak kanya didepan pintu kamar Sheila. Bukan hanya teriak tapi Kanya juga menggedor tuh pintu.

"Woy! La!"

"Apaan sih Kan?"

"Temenin gue ke mall dong" ajak Kanya.

"Tumben lo ke mall. Ngapain?"

"Mau beli kaos. Temenin dong!"

"Temen lo mana semua? Gue sibuk habis ini gue kerkom"

"Temen gue kerkom jga"

"Lah lo kok gak kerkom?"

"Hehehe......" yang ditanya mala cengengesan.

On Your Side (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang