PART 1

81.6K 2.3K 16
                                    

"Boss meeting yaa sepuluh menit lagi. Udah gue siapin semuanya.", Jelas sekretarisku Nessa yang juga menjabat sebagai asisten plus sahabatku.

Aku masih diam, hanya menatapnya tanpa minat. Kejadian pagi tadi yang aku sendiri mensugesti akan baik-baik saja nyatanya membuat segala yang sudah ku susun menjadi berantakan. Sosoknya masih sama, selalu tampan. Tatapan matanya pun juga masih sama. Bedanya setelah 4 tahun tidak berjumpa pembawaannya terlihat lebih dewasa. Aku tidak memungkiri itu. Senyumnya yang dulu terlihat penuh paksaan beda dengan apa yang aku lihat pagi tadi. Lengkungan bibirnya sempurna, senyum yang dulu sangat ingin aku lihat dari paras tampannya.

Ketukan heels yang beradu dengan lantai marmer kian lama kian nyaring. Pertanda langkah kaki itu semakin mendekat. Meeting yang sudah berjalan selama kurang lebih 45 menit itu terhenti sejenak dengan kedatangan presdir dari CL Corp.

"Maaf terlambat." ucap orang yang tak lain adalah Clarissa. Kurang lebih 13 orang yang sudah berada pada tempat duduk masing-masih memberi senyum hormat kepadanya.

Dibantu oleh asistennya wanita cantik itu duduk dan mulai mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan meeting pagi ini. Pihak CL Corp sudah mengirim 3 orang untuk datang lebih awal mengikuti jalannya meeting yaitu, Nessa sekretarisnya, Intan asisten Nessa, dan Heru manager keuangan yang tak lain dan tak bukan adalah omnya sendiri, adik dari sang ibu. Sedang Clarissa datang terlambat bersama sang asisten, Yusuf.

Meeting yang kurang lebih membahas pembangunan mall baru di beberapa kota besar Indonesia adalah hasil dari kesepakatan kerjasama antara Janardana Group yang dipimpin oleh Rudi Janardana dan CL Corplp. Satuhal yang netra Clarissa lewatkan. Keberadaan mantan kekasih yang berada di sebelah kakeknya, Rudi Janardana.
Berbeda dengan Clarissa, Raka yang sudah melihat kedatangan Clarissa memandang tanpa henti wanitanya, walau posisi duduknya dan Clarissa berada dalam 1 barisan yang otomatis pandangannya terhalang oleh sang kakek dan juga beberapa karyawan dari Clarissa tak membuat Raka berhenti begitu saja.

"Bisa kita lanjutkan meetingnya ??!" interupsi Clarissa membuat orang yang sedang presentasi di depan yaitu pihak dari Janardana Group kembali melanjutkan presentasinya yang tertunda.

Rapat berjalan lancar, waktu yang dihabiskan kurang lebih 2 setengah jam itu menghasilkan hasil akhir sesuai prediksi kedua perusahaan. Sebagian staff Janardana Group yang mengikuti meeting segera undur diri untuk kembali ke divisi masing-masing.

"Miss Clarissa, terimakasih" ucap Rudi sembari menjabat tangan Clarissa.

"Bapak jangan seperti itu, bapak sudah saya anggap seperti kakek sendiri. Bapak juga sudah saya anggap menjadi pembimbing saya selama ini."

"Kalau begitu panggilnya jangan Bapak dong, panggil kakek saja. Bagaimana ?" kata Rudi penuh guyon.

"Diluar pekerjaan pak, kalau dalam kerjasama dan pekerjaan saya tetap panggil anda bapak." jawab Clarissa bijaksana. Rudi tersenyum senang dengan jawaban yang Clarissa berikan.

"Oh iya Cla, aku ingin memperkenalkan cucuku kepadamu. Dia yang nantinya akan menggantikanku saat aku pensiun nanti."

Clarisaa yang tidak tahu bahwa cucu Rudi Janardana mengikuti meeting begitu antusias ketika Rudi Janardana akan mengenalkannya dengan sang cucu yang selalu ia banggakan.

"Clarissa perkenalkan cucuku, Raka Mahesa Janardana. Dia yang akan melanjutkan usahaku nanti ketika aku pensiun. Di bantu papanya tentu saja." ucap Rudi penuh semangat.

[END] ClaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang