"kangen manusia paling brengsek sedunia. kamu."
Gama memasuki rumahnya, darah yang di pelipisnya sudah sedikit mengering, gama tidak perduli. pikirannya benar-benar kacau saat ini gama takut risa gadisnya akan diperlakukan seperti dimasalalu oleh defa, gama benci di posisi ini, gama selalu saja mengalah urusan wanita! Sama seperti dulu ia mengalah saat gadisnya direb-
"astaghfirullah gama! Kamu teh ini kenapa yaallah, kamu berantem? Sama siapa?!" histeris rina sambil memegangi wajah anaknya
"gama gak papa mah"
"gak papa kumaha (gimana) ih, ini sampe berdarah gini! Yaallah duduk disini mamah obatin dulu" heboh rina seraya pergi ke dapur untuk mengambil kompresan dan p3k
Rina dengan buru-buru duduk di samping gama dan mengompres luka di pelipis gama, rina sedikit menekan luka nya membuat gama meringis
"ssshhh pelan-pelan dong mah sakit tau"
"lagian kamu teh ngapain sih berantem-beranteman tonjok- tonjokan, kamu pikir keren apa" omel rina karena cemas pada anaknya ini
"iya mah maaf, gama gak akan lagi deh berantem-beranteman kaya gini"
"mamah sebel sama kamu!" ucap rina memalingkan wajahnya yang berkaca-kaca
"mah..." gama menangkup wajah rina agar menatap wajahnya, saat melihat mata rina yang berkaca-kaca seketika rasa bersalah menyelimuti hati gama
"mamah jangan nangis dong, gama tau mamah masih trauma gara-gara kejadian dua tahun yang lalu, tapi ini kan lukanya cuma dikit gak kaya waktu itu, kan waktu gama smp gama masih kecil makannya gama sampe koma gak bisa ngelawan orang yang lebih gede dari gama tapi kan gama udah besar sekarang udah bisa ngelawan orang-orang yang jahatin gama" gama tersenyum manis "gama gak papa kok " ucap gama lagi meyakinkan sang mamah
Rina memeluk erat anak sulungnya "mamah gak mau kamu kenapa- kenapa lagi gama cukup dua tahun yang lalu" isak rina
Gama memeluk rina erat, hari ini ia menangisi dua wanita yang gama sayangi sekaligus, risa dan rina. tapi bedanya gama bisa memeluk rina saat menangis seperti ini, tapi risa? Ia tidak bisa memeluk gadis itu saat menangis tadi
❄❄❄
Saat ini risa dan defa baru saja sampai dipekarangan rumah risa, karena tadi setelah gama pergi, risa langsung membawa defa ke UKS untuk mengobati lukanya
"Makasih ya kak" ucap risa dengan senyum yang menghiasi wajah cantiknya
"gue yang harusnya bilang makasih ris, lo udah bersihin sekaligus obatin luka gue" defa membalas dengan senyum manis dihiasi lesung pipit sehingga wajahnya terlihat sangat manis dan tampan
"iya sama sama kak, mau mampir dulu gak?"
"hmm kayaknya nggak deh, kapan kapan aja ya ris lagian ini udah sore banget"
"yaudah deh hati-hati ya kak"
"iya ris, gue pulang ya salam sama ortu lo" risa hanya mengangguk sebagai balasan
Saat punggung defa sudah tidak terlihat, risa memasuki rumahnya
"itu siapa ris? Kamu gak pulang bareng gama?" tanya ana yang tadi hanya mengintip dijendelaRisa menyalimi bundanya "itu kak defa, udah ah risa cape bun risa mau istirahat" risa melewati ana begitu saja
"Risa!" panggil ana
Risa memberhentikan langkahnya dengan malas, pasti bundanya akan membahas soal gama lagi "apa bunn?" tanya risa dengan suara lemah
"Kamu pasti lagi berantem ya sama gama?" tanya ana seraya menatap mata putrinya dengan curiga
"nggak bunda risa sama gama baik-baik aja kok, risa ke kamar dulu ya bun" risa berjalan menaiki tangga dengan lemas, risa sangat malas membahas soal gama.
Ana hanya menghembuskan nafasnya pelan❄❄❄
Malam ini risa sedang merebahkan tubuhnya di kasur, jam sudah mengarah angka 22.30 tapi matanya belum bisa tertidur, rasanya malam ini banyak sekali yang ia pikirkan, seperti ada yang mengganjal tetapi risa tidak tahu apa yang ia pikirkan dan rasa apa yang mengganjal di hatinya, apa risa memikirkan gama? Apa hal yang mengganjal itu gama malam ini tidak mengabarinya lewat chat, biasanya gama mengabarinya tiap malam dengan chat recehnya, tapi malam ini? Kemana lelaki itu? Apakah gama marah padanya? Bagaimana luka yang di pelipisnya? apakah sudah diobati?
"Ah kenapa gue jadi kepikiran lo sih gama?! Seharusnya gue seneng dong lo gak ngusik gue malam ini?!"
risa mengubah posisinya menghadap kanan "tapi kenapa hampa banget ya dia gak ngechat gue malam ini? Apa gue chat duluan aja kali ya nanya kabarnya?"
Risa mengubah posisinya menjadi tengkurap, bantal guling sebagai tumpuannya "Gak ris! Itu bukan lo banget!"
Risa mengubah posisinya lagi menjadi duduk seraya berkata "Terus gue harus gimana dooonggg???!!!!" risa benar-benar frustasi dibuatnya
Risa mebuka laci nakasnya, ia mengambil secarik kertas sewaktu gama memberinya donat, ia membaca ulang surat singkat dari gama, risa tersenyum miris dan menatap sendu kertas itu"Gamaa" lirihnya

KAMU SEDANG MEMBACA
GAMARISA [END]✔
Novela JuvenilGama dan risa manusia berbeda sifat, gama yang selengean, dan risa yang ketus. hari hari risa dipenuhi dengan kebencian pada seorang gama. Gama yang banyak di kagumi di sekolah, tapi tidak untuk risa, ia terlalu benci untuk mengagumi manusia seperti...