#50

164 7 0
                                    

Tak terasa sudah dua minggu risa di USA. Hari ini Risa tidak ada jadwal kuliah, gadis itu hanya ingin menghabiskan waktunya di apart. Dengan senyum mengembang risa Menelpon Gama dengan video call. Lalu risa meminta gama untuk menyambungkan panggilannya juga pada gilang dan galuh.

Empat wajah di layar ponsel.

Trio G sedang menongkrong di sebuah caffe.

"eh anjir, kenapa harus empat gini sih, kita kan deketan. Kenapa gak di hp lo aja" gilang menatap sebal kearah gama. Menghabiskan kuota saja!

Gama terkekeh. "Gue kan mau puas natap kekasih gue yang sedang berada di sebrang sana"

"najis!" komentar galuh seraya meperagakan wajah muntah.

"bucin banget gila"

"Gimana ris? Punya pacar baru gak? Lumayan kan nanti gue punya calon ipar bule" ucap gilang yang hanya di tatap tajam oleh gama.

"hehe viss"

"gue kangen kalian tau! Rasanya pengen cepet lulus"

"Kangen kita bertiga atau gama doang nih?" cibir galuh yang dibalas anggukan setuju oleh gilang.

"menurut ngana?"

Gilang dan galuh menghela nafasnya.

"Sabar aja gue mah ngadepin dua bucin ini" ucap gilang.

Galuh menghisap rokoknya.

"Om brama mana ris?" tanya gilang.

Tut.

Risa mematikan telpon sepihak.

Risa menyimpan ponselnya dinakas. Ia tidak ingin membuat sahabat dan pacar nya itu khawatir.

Risa berjalan ke arah dapur, ia menyeduh coklat hangat sekedar menenangkan pikiran dan hatinya. Risa keluar, Ia berdiri di balkon. Kedua tangannya menggengam gelas berisi coklat hangat.

Risa memejamkan matanya.

"Males, punya tetangga modelan gitu" ucap pelan seseorang.

Risa yang tersindir pun membuka matanya dan menatap tajam ke arah lelaki yang tengah duduk di kursi balkon dengan gitar dipangkuannya.

Risa sedikit tersentak. Karena ia bertetanggaan dengan lelaki itu.

"Heh Ucok! Lo pikir apart cuma ini doang?! Lo cari noh apart yang lain kalo lo gak suka punya tetangga secantik gue"

Lelaki itu menghela nafasnya, gadis di depannya ini. Masih saja memuji dirinya setelah diberi penekanan olehnya saat pertama mereka masuk universitas.

"Apa lo?! Lo mau ngehina gue lagi? Silahkan!" teriak risa, seolah olah jarak lelaki itu ada di 40 kilo meter jauh darinya. Padahal dekatnya hanya sejengkal dengan balkonnya.

"apa tadi, ucok? Secara tidak langsung lo mau tau nama gue. Gue juan."

Risa membulatkan matanya "Pede banget lo!" teriaknya lagi.

Tak lama tetangga sebelah kanannya keluar balkon. seorang kakek tua menatap dua remaja itu "syuut, pleas don't be noisy, my wife has a toothache"

"Mohon maaf kek"

"eh"

"I'am sorry" ucap risa, kakek tua itu mengangguk dan memasuki apartnya lagi.

"Lo kok gak minta maaf?"

"Gue gak salah." juan pun masuk kedalam apartnya.

"Kampret!" umpat risa.

GAMARISA [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang