Ana mulai cemas sekarang, sedari tadi ia mondar mandir tidak jelas di ruang tengah, sesekali ia menelpon risa berharap putrinya mengabari.
Sudah hampir lima puluh kalinya ana menelpon risa, tapi nomor putrinya selalu saja tidak aktif.
Tiba-tiba satu nama terlintas di otaknya, Gama. Ia segera menelpon cowok itu."Hallo gama"
"iya bun?" ucap gama di sebrang sana
"ini loh risa" suara ana bergetar tidak karuan
Gama yang mendengarnya pun segera bertanya "risa kenapa bun?"
"apa risa ada sama kamu?"
"ah nggak bun, gama dari tadi aja telponin risa tapi nomornya gak aktif, baru aja mau nelpon bunda mau nanya soal risa eh bunda nelpon duluan"
"Risa gak pulang ke rumah gama" ana mulai terisak
Gama mulai tercengang mendengarnya "Gama kesana sekarang!"
Tut!
Tak lama gama masuk dengan wajah yang khawatir, gama melihat ana dan disa sedang terisak disana bersama bi yuli yang mengusap punggung ana dan disa menenangkan.
"Bunda" gama menyalimi ana
"Gamaaa hiks" ana semakin terisak
"bunda sabar ya, bunda udah lapor polisi?"
"udah gama" jawab ana
Gama duduk disamping ana dan merangkul pundak ana "Bunda udah telpon dita? Siapa tau risa ada dirumahnya"
"hiks Bunda udah telpon dita, tapi gak aktif, hiks bunda udah coba telpon orang tuanya, dia bilang dita juga belum pulang" cerita ana
"emang risa tadi kemana?"
"ke gramed sendirian hiks"
Gama semakin cemas atas keberadaan gadisnya, apa gadisnya baik-baik saja? Semoga.
❄❄❄
Hiks
Hiks
HiksKetiganya yang mulai terganggu pun, segera bangun dan menghampiri risa yang sedang terisak
"Lo bisa gak sih diem! Berisik banget si lo!" teriak elektra
"hiks gue mau pulang" risa terus saja menangis matanya sangat sembap, sepertinya gadis itu menangis semalaman.
Dita menatapnya iba, ia tidak tega melihat mantan sahabatnya itu.
Dengan cepat ia menghilangkan pikiran itu."Mimpi, kalo lo kita pulangin sebelum lo mati ditangan kita!" ucap dita
"dit, kita gak sekolah nih? Ntar yang disekolah pada curiga lagi, apalagi gama, pasti dia curiga sama gue" ujar defa
"ah elah lo liat jam donggg! Sekarang jam sepuluh pagi. Yakaliii"
❄❄❄
"gam, gimana dong sepupu gue ilang! Siapa si yang mau nyulik anak tarzan kaya dia! Aelah siapapun itu lo pasti nyesel nyulik nenek lampir kaya dia" gilang sedari tadi tak menghentikan rem mulutnya yang sudah blong.
Ketiganya sedang berada di rooftop sekolah sekarang.

KAMU SEDANG MEMBACA
GAMARISA [END]✔
Teen FictionGama dan risa manusia berbeda sifat, gama yang selengean, dan risa yang ketus. hari hari risa dipenuhi dengan kebencian pada seorang gama. Gama yang banyak di kagumi di sekolah, tapi tidak untuk risa, ia terlalu benci untuk mengagumi manusia seperti...