#41

191 7 2
                                    

Beberapa bulan berlalu, akhirnya masa SMA telah usai. Gama sedang bermain ke rumah risa. Dua sejoli itu asik mengobrol hingga sesekali tertawa. Entah apa yang mereka obrolkan.

"Disini lagi kemarau ya ris, gue pulang dulu ya ngambil minum"

Risa terkekeh "Oh minum nya kurang ya? Yaudah gue ambil botol dulu dikulkas"

Sepeninggal risa ke dapur, gama melirik ponsel risa yang tergeletak di meja. Gama meraih ponsel gadisnya, dan mulai membuka satu-persatu aplikasi. Sangat posesif.

E-mail.

Gama membuka aplikasi e-mail. Seteliti itu kan?

Accept you to USA university

Gama menyeringit.

Satu pertanyaan yang terlintas di kepalanya, risa akan berkuliah di USA tanpa sepengetahuan gama terlebih dahulu? Sebegitu tidak penting kah gama di hidupnya?

Risa kembali menenteng botol air moneral satu liter.

"Apa gunanya gue sih ris, kalo lo selalu merahasiakan semuanya sama gue? Gue semakin merasa gak penting di kehidupan lo" ujar gama tiba-tiba membuat risa menyeringit kebingungan.

"Maksudnya apa sih?"

"Lo mau kuliah di USA tanpa sepengetahuan gue, bahkan kalo gue gak buka hp lo, mungkin lo bakal ninggalin gue ke USA tanpa sepengetahuan gue juga?"

Deg!

"L-lo?" risa gelagapan.

"Iya, gue buka e-mail lo, dan disana ada keterangan penerimaan lo kuliah disana. Lo hebat" ucap gama datar.

"Gue cuma gak mau lo ngikut gue ke USA juga gam"

"Astaga risaaa, lo takut gue intilin?! Lo kan tau gue gak mungkin ikut kesana karena disini ada mama sama rara" ucap gama gregetan.

Risa mengela nafasnya kasar.

"Gue cuma takut, lo gak bisa jadi diri lo sendiri gama. Lo bisa aja kan sebenrnya ngikut gue ke USA?"

"Gue udah jadi diri gue sendiri, kalo gak gitu, gue jadi jelangkung dong sekarang"

Risa menatap sebal kearah gama. Si cowok slengean disaat sedang serius sekalipun.

"Gue lagi gak bercanda"

"Gue tau lo serius, mangkan nya kita nikah yuk!" ajak gama semangat.

Bruk.

Bruk.

Risa melempar dua bantal sofa sekaligus ke wajah gama.

Gama mengusap wajahnya "Yaelah, sensitif banget sih denger kata nikah!"

"Lo kira nikah cuma main-main? Ijab qobul selempengnya dan hidup rumah tangga selabil kita akan lempeng juga?! Apalagi hidup lo yang slengean dan gue gak yakin hidup gue dan lo akan serius setelah nikah nanti di umur kita yang segini." ucap risa panjang lebar membuat gama terbahak mentertawakan gadisnya yang terlalu serius menanggapinya.

"Ko ketawa sih!?"

"Hidup lo terlalu serius, gak bisa santuy!" ucap gama disela-sela ketawanya.

"Yaiyalah, dari pada hidup lo slengean dan saking santuy nya lo terlihat jelek dimata gue!" ketus risa.

❄❄❄

Risa dan gama sekarang berada di dapur, keduanya sibuk. Masing masing memakai clemek berwarna pink. Keduanya berniat membuat batagor.

"Aci ada"

"Kacang ada"

"terigu ada"

"timun ada"

"ayo meluncur, Semua bahan sudah siap!" ucap risa bersemangat setelah mengambil bahan yang di perlukan di kulkas.

"Lo buka youtube" ucap risa pada gama. Agar mereka bisa melihat tutorialnya di youtube.

"Di hp lo aja" ucap gama.

"Lo aja!"

"hp lo aja!"

"pelit banget sih sama kuota!"

"buat main pubg!"

"cepet!"

"gak mau"

Prang!

Risa membanting panci kelantai hingga menimbulkan suara yang begitu nyaring, lihat mereka berdua? Seperti kdrt yang mempermasalahkan uang bulanan bukan?

"Pantes lo jadi emak-emak komplek" ucap gama.

"Bodoamat. Buruan buka youtube!"

"Ada apa neng?" tanya bi yuli yang baru saja datang dengan wajah paniknya. Bi yuli panik karena mendengar suara nyaring tadi saat mengangkat jemuran.

"Biasa bi, bikin sebel nih anak satu!"

"Aaa momy jangan gitu dong" seru gama menirukan suara anak kecil. Risa mentapa jijik kearah gama.

Bi yuli terkekeh geli.

"dia pelit banget bi sama kuota. Heran." adu risa.

"Ini buat main pubg! Lo kali yang pelit"

"lo ya bukan gue!"

"Lo!"

"L-"

"Bibi hostpotin!" ucap bi yuli mengintrupsi agar keduanya tidak beradu mulut.

Mata keduanya berbinar. Dasar tidak tahu malu!

Wifi: Yulia cantik jelita

"Makasiih bibikuuu" Bi yuli mengangguk seraya tersenyum ramah, setelahnya ia pergi meninggalkan ponselnya di meja dapur.

Keduanya mulai sibuk membuat adonan sesekali mata keduanya melirik ke arah ponsel, melihat seseorang di youtube yang sedang membuat batagor.

"Lo motong timun gih" perintah risa,gama mengangguk mantap.

setelah adonannya terbentuk, risa menggoreng adonan aci tadi ke minyak. Ia segera beralih mengambil kacang yang sudah digoreng tadi, dan mulai menggilingnya.

Setelah batagor dan bumbu sudah siap, risa mencicipi satu batagor yang sudah dipotong-potong nya di piring. Risa tersenyum sumringah. Enak.

Risa jadi bisa membuat batagor sendiri nanti saat ia kuliah di USA, kalau saja ia merindukan batagor.

Saat menghampiri gama. Risa membelalak.

"Gama! Bukan gini motongnyaaaaa!!"

"Terus gimana?"

"Lo kaya gak pernah makan batagor aja!" sebal risa. Terlebih melihat timun yang di potong panjang- panjang lurus oleh gama.

"Yaudah potong-potongin, gue gak bisa" ucap gama santay dan mulai memaikan game nya lagi.

Rasanya ingin sekali risa mencabik-cabik wajah mulus milik gama sekarang juga.

Setelah bertempur di dapur tadi,Gama dan risa sekarang tengah memakan batagornya di meja makan.

"Enak gak?" tanya risa antusias, wajahnya terlihat bahagia berharap mendapatkan pujian dari gama.

"Gak"

Risa membelalak.

"SETAN!"

❄❄❄

Risa random gays tempat impian kuliahnya di spanyol, tapi malah ngajuin kuliahnya di USA.

Pokonya ada alasan risa berubah pikiran kuliah di USA.

Nanti di next chapter yaa...

Jangan lupa vote dan komen.

Tenkyouuuuu♥♥♥

GAMARISA [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang