Pagi ini risa sudah berada di bandara bersama Ana, disa, Gama, dan gilang. Tentu juga dengan Oni. Bunda nya gilang. Dua puluh menit lagi keberangkatan risa ke USA. Jemari gadis itu masih digenggam erat oleh gama,Seolah-olah gama sangat tidak mau risa meninggalkannya.
"Yaudah, risa pamit ya" risa melepaskan genggaman itu.
Ana tersenyum seraya menangkup lembut wajah risa. "Inget pesan bunda ya sayang, jangan kebawa pergaulan disana. Pilih teman yang selalu mengajak kebaikan, bukan keburukan"
Risa Mencekal tangan ana yang masih menangkup wajahnya "Risa janji, bunda baik-baik disini sama disa" ana mengangguk tak lupa ia mengecup dahi putrinya.
"Disa, Jangan nakal. Jangan malakin bunda ice cream terus!"
Disa mengangguk "Iya teh, nanti pulangnya bawain salju ya ke plastik, soalnya disa udah lumayan lama gak jalan-jalan ke luar negeri, disa kangen main salju." ucapnya polos, semua tertawa mendengarnya. Mana bisa salju akan bertahan lama di perjalanan?
"Tante, risa pamit. Titip bunda sama disa ya" Oni tersenyum lalu mengangguk.
"Iya, Hati-hati ya disana. Sukses Ca buat kamu" ujar oni lalu ia mengelus surai hitam milik risa.
"Gue pamit."
"Bodo, hus hus sana lo pergi!" usir gilang. Risa hanya mengacungkan jari tengahnya.
Ana dan oni hanya menggeleng, keduanya selalu saja bertengkar semasa mereka masih menjadi telurpun.
"Luh, pamit ya. Plis jangan belajar jadi playboy lagi, tetep jadi galuh yang gue kenal. Si cuek bebek"
Galuh terkekeh "Ya gimana ris? Gue banyak yang suka." keluhnya, wajahnya nya pun dibuat sok sedih.
"cih najis"
Beralih, ia menatap gama. Dan gama pun sama halnya.
Keduanya seperti terhipnotis satu sama lain.
1 menit
2 menit
3 menit
"Mau jadi ojan lo berdua? Tatap mata ojaaan" cibir gilang, keduanya tersadar.
Risa mendengus sebal. dasar pengganggu!
"Gue pamit"
"Gue tau" jawabnya asal.
"Gak mau ngomong apa lagi gitu?"
"Kan udah semalem" risa mengerucutkan bibirnya.
Risa segera menarik kopernya, saat baru sepuluh langkah, gama memanggilmya lagi. Risa menoleh dengan wajah sebalnya.
"Apa?!" ketusnya.
"Janji ya, pamit untuk kembali?"
Risa tersenyum. Ia melepaskan kopernya dan berlari ke arah gama lalu ia memeluknya erat "Gue janji gama"
Gama mengelus rambut gadisnya "Kabarin ya kalo udah sampe sana" risa mengangguk cepat.
Risa melepaskan pelukannya dan berlari lagi mengambil kopernya "DADAH BUNDA, DISA, TANTE ONI, GILANG, GALUH, DAN SAYANGKU GAMA. DAN TANAH AIRKU INDONESIA BABAAAYY!" Teriak risa tanpa malu. Banyak pasang mata melihat kearahnya. Risa tidak perduli.
Risa terlihat sangat bahagia, tapi entah lah sampai kapan bahagia itu akan bertahan:')
❄❄❄
Risa sudah sampai di bandara USA, ia celengak celinguk mecari seseorang. Risa duduk di kursi tunggu.
Ia mengetikan sesuatu pada gama.ClarisaAmanda
Gue udah sampeGamakuuu
Telpon ya, kangen:')Risa tersenyum geli, dasar lebay. Baru saja risa mennginjakan kakinya di negara ini.
ClarisaAmanda
Nanti aja ya, kalo udah sampe rumahGamakuuu
Yaudah deh, Love uClarisaAmanda
Love u too
ReadRisa kembali memasuki ponselnya, ia juga sempat mengabari ana.
"Risa"
Ssnyum risa mengembang "Ayah?"
"Ayo, kita langsung pulang" risa mengangguk cepat, brama membantu risa membawa kopernya.
Di perjalanan risa bercerita banyak hal pada brama, brama mendengarnya dengan senang hati, ia selalu menjawab pertanyaan-pertanyaan putrinya mengenai perusahannya.
Sesampainya di apartemen, risa menyeringit.
"kenapa ayah bawa gue ke apart, bukannya dulu pas gue liburan kesini sama bunda dan disa, tinggal di rumahnya ya?" batinnya bersuara.
"Ah, mungkin ayah pindah ke apart kali ya" pikirnya.
"Ris? Ayo" brama tersenyum.
Saat sampai di kamar apart megah dan mewah itu, risa dan brama segera memasukinya. Tempatnya bersih. Seperti baru saja di tempati. Dan ya, itu oleh dirinya.
"Ayah tinggal disini kan?"
"Ah, nggak! Ayah tinggal di rumah bersama sekertaris ayah. Dia cowok, kalo bawa kamu kan gak enak. Dia normal ris punya rasa nafsu"
"apalagi liat putri ayah yang cantik ini" lanjutnya.
Risa tersenyum. Walaupun alasannya sedikit tidak masuk akal, tapi risa tetap mempercayainya. Ayahnya baik, tidak mungkin membohonginya.
"Ayah pamit ya sayang, Besok lusa kamu masuk ke kampus ya?" Risa mengangguk.
"semangat ya" brama mengecup dahi risa singkat. Setelahnya pria gagah itu keluar dari apart nya.
Vidio call...
Risa tersenyum saat tahu siapa yang menelponnya, ia segera mengangkat nya.
"Hai" sapanya.
"hai"
"Lo cape gak?" tanya gama, risa mengangguk.
"Yaudah deh istirahat gih, jangan lupa sholat ya"
"iya lo juga ya!"
"Lo tinggal sendirian ris?" tanya gama, cowok itu tidak mendengar suara apapun. Seperti kosong dan berdengung, hanya ada suara risa yang menggema.
Risa gelagapan, ia tidak mau membuat gama khawatir. "Enggak kok! Itu ayah lagi keluar" Gama hanya ber oh ria.
"Yaudah, gue tunda dulu kangennya, selamat ber istirahat"
Tut.
"Ck Gak sopan!" maki risa
❄❄❄

KAMU SEDANG MEMBACA
GAMARISA [END]✔
Teen FictionGama dan risa manusia berbeda sifat, gama yang selengean, dan risa yang ketus. hari hari risa dipenuhi dengan kebencian pada seorang gama. Gama yang banyak di kagumi di sekolah, tapi tidak untuk risa, ia terlalu benci untuk mengagumi manusia seperti...